SURYAMALANG.COM - Dunia sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan pernyataan manajemen Arema FC yang berencana membubarkan tim karena alasan kondusivitas.
Seperti diketahui, selepas Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu, Arema FC diterpa banyak situasi yang kurang mengenakkan.
Mulai dari penolakan peminjaman stadion untuk homebase Liga 1 2022, cibiran warganet agar Arema FC segera membubarkan diri, hingga kerusuhan yang terjadi di Kantor Arema FC di Kota Malang.
Rencana Arema FC yang akan membubarkan tim ini pun memantik pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali untuk berkomentar.
Baca juga: Arema FC Akan Kena Sanksi Berat Jika Bubar dan Mundur dari Liga 1, Klub Lain Juga Akan Kena Getahnya
Baca juga: Persija Komentari Rencana Arema FC yang Akan Membubarkan Tim, Prapanca : Tentu Sangat Disesalkan
Menurut Akmal Marhali, pernyataan tersebut hanya diplomasi untuk menarik simpati publik, utamanya Aremania.
Sebab, saat ini Arema FC dikucilkan dari dari sepak bola nasional.
Tim ditolak di mana-mana, kesulitan mencari markas dan diserang saat bertanding.
Situasi itu ditambah dengan hasil yang tidak kunjung membaik dalam laga Liga 1 2022, di mana Arema FC menelan empat kekalahan beruntun.
Kondisi di Malang juga memanas karena manajemen dinilai tak peka.
Mereka tidak ikut memberikan pendampingan korban Tragedi Stadion Kanjuruhan terhadap proses hukum yang berjalan di PN Surabaya.
Namun, yang membuat Akmal Marhali paling skeptis dengan pernyataan tersebut adalah sosok Iwan Budianto di pucuk pemegang keputusan.
Menurut dia, pembubaran tim adalah hal yang mustahil dilakukan.
"Soal gengsi," kata Akmal Marhali dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.
Iwan Budianto dan Arema FC bisa dibilang sudah menjadi satu kesatuan.
Ia adalah salah satu orang yang menjaga semangat tim berjuluk Singo Edan tetap eksis di kompetisi naungan PSSI saat terjadi dualisme pada 2012.