Kondisi Terbaru David Anak Pengurus GP Ansor Idap Diffuse Axonal Injury, Setara Tabrakan Dahsyat

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

David saat masih sehat (kiri) setelah koma (kanan). Kondisi terbaru David Anak pengurus GP Ansor idap Diffuse Axonal Injury, setara tabrakan dahsyat

SURYAMALANG.COM, - Kabar kondisi terbaru David anak pengurus GP Ansor ternyata mengidap Diffuse Axonal Injury akibat dihajar Mario Dandy. 

Luka serius yang diderita David (17) ternyata setara dengan tabrakan motor dahsyat atau jatuh dari ketinggian. 

Tidak heran sampai saat ini David masih koma dan mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. 

Sedangkan Mario Dandy pelaku pemukulan yang menghajar David telah ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat (24/2/2023) malam. 

Mario Dandy, anak eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu itu akan harus menanggaung perbuatan fatal yang dilakukannya. 

Membahas David, kondisi anak pengurus GP Ansor itu sampai saat ini masih tak sadarkan diri.

David menderita diffuse axonal injury seperti diungkap Anggota Bidang Cyber dan Media PP GP Ansor dan rekan ayah korban, Ahmad Taufiq. 

"Menurut Dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," jelas Ahmad Taufiq, saat dikonfirmasi Jumat (24/2/2023).

Kondisi David anak petinggi GP Ansor yang koma karena dihajar Mario Dandy (kolase Tribunnews)

Taufiq melanjutkan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras seperti kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan berakibat pada trauma mendalam di otak.

Korban pun sejak Rabu (22/2/2023) malam telah dipindah ke Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, untuk mendapat perawatan lebih intensif.

Lantas, apa itu diffuse axonal injury yang menimpa David?

Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, diffuse axonal injury adalah cedera mikroskopis pada sel saraf otak.

Terutama, lanjut Christian, pada salah satu bagian yang disebut akson.

Kondisi ini terjadi secara diffuse atau menyeluruh pada sebagian besar jaringan otak.

"Terjadi karena ada trauma atau cedera kepala," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Halaman
123

Berita Terkini