I Putu Gede merasa, ketika dia menukangi Singo Edan, ada sejumlah hal yang harus dia benahi.
Terutama soal komunikasi dan leadership di lapangan yang dirasa oleh I Putu Gede masih kurang di tim Arema FC saat ini.
Untuk itu, diskusi kepada para pemain jadi salah satu hal yang dilakukan seusai menjalani latihan.
Agar nantinya, terjadi chemistry antar pemain yang berimbas kepada membaiknya performa Arema FC ketika di lapangan.
"Tim ini kurangnya komunikasi di dalam latihan. Ini yang paling mendasar. Karena gak ada leader." ujar I Putu Gede.
"Ini harus kami coba. Semoga dengan adanya komunikasi, bisa satu komando di lapangan," katanya.
Meski menjadi orang baru di Arema FC, namun I Putu Gede bukanlah orang asing di Arema FC.
I Putu Gede telah memahami bagaimana karakter dan filosofi Singo Edan saat berseragam Arema dulu.
Dia pun mencoba untuk mengembalikan lagi mental bertanding Singo Edan melalui sejumlah treatment.
Meski dirasanya berat, namun I Putu Gede optimis dengan kemampuan dan kualitas yang dimiliki oleh para pemain Arema FC.
"Kami belum kuat banget secara individu, tim dan mental. Kami harus treatment pemain, menanamkan pola taktikal yang harus satu frekuensi."
"Ini sulit karena saya gak mulai dari awal. Tapi saya yakin, dengan kualitas para pemain. Paling tidak, mereka (pemain) mengeluarkan fighting spirit dan setiap laga tampil spartan."
"Karena di sepak bola masyarakat, suporter yang melihat gak tahu dan gak mau tahu. Tapi kalau bertanding ya harus 100 persen," tandasnya.
3. Saran Untuk Format Baru Liga 1
Pelatih Arema FC, I Putu Gede, berupaya untuk berpikir positif terkait wacana perubahan format baru di kompetisi Liga 1.