Mereka menepi di tengah perjalanan pulang usai nongkrong naik motor.
"Tiba-tiba, kami didatangi tiga pemuda. Ke tiga pemuda bertanya hal yang tidak jelas kepada kami, yakni keberadaan motor Honda PCX abu-abu. Karena kami tidak mengetahuinya, salah satu teman saya spontan menjawab adanya PCX putih," katanya, Senin (6/3/2023).
Saat mendengar jawaban itu, sekonyong-konyong, ketiganya menantang enam pemuda untuk berkelahi dengan nada marah.
Enam pemuda tersebut meladeninya, aksi baku hantam pun terjadi.
Dalam pertengkaran itu, ketiga pemuda kalah telak.
Selanjutnya, tanpa disangka, satu di antara mereka mengeluarkan celurit dari pinggangnya dan mengayunkan ke arah enam pemuda itu.
Empat pemuda berhasil lolos. Dua pemuda, Muhammad Fandi Hardansyah dan Muhammad Raja tersabet celurit.
Muhammad Fandi terluka di wajah dan Muhammad Raja di kaki kiri.
Keduanya, menjalani perawatan di RSUD Dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo.
"Pelaku kemudian kabur usai membacok saya dan Muhammad Raja. Teman saya kenal dengan pelaku yang membawa clurit. Dia warga Kecamatan Dringu," terangnya.
Pasca kejadian, keluarga korban melaporkan aksi pembacokan ini ke Malpolres Probolinggo Kota.
Baca tanpa iklan