Sehingga Marc Marquez sulit untuk dikritik atau bahkan tersentuh oleh hukuman akibat aksi semberononya.
Kakak Pol Espargaro ini mengklaim permintaan skorsing balapan kepada Marc Marquez bukan karena masalah pribadi. Melainkan bisa menjadi pembelajaran bagi pembalap lain.
Jika tidak ada sanksi yang memberi efek jera, ditakutkan insiden serupa juga akan dialami oleh pembalap lain.
Espargaro pun berani bertaruh bahwa Marquez melakukannya jauh lebih banyak ketimbang para pembalap lainnya.
Juara dunia MotoGP enam kali ini tak kalah pedas membalas kritikan sang kompatriot.
Dia meminta Aleix Espargaro untuk tak terlalu banyak berbicara soal masalahnya.
Dia bahkan meminta Aleix untuk lebih fokus kepada balapan. Karena Marquez berpendapat suatu saat Aleix Espargaro bisa mengalami kecelakaan seperti dirinya.
“Jika Anda berbicara omong kosong tentang seorang pembalap, maka di balapan berikutnya hal itu bisa terjadi pada Anda," terang Marc Marquez, dikutip dari laman Crash.
“Tidak ada pembalap yang ingin menabrak pembalap lain, tidak ada yang menyerang tanpa berpikir. Tapi kami melewati batas dan terkadang kami membuat kesalahan," sambung kakak Alex Marquez.
“Terkadang Anda membuat kesalahan sendirian, terkadang membuat kesalahan dan seseorang berada di luar garis. Ada situasi yang berbeda. Dalam 15 tahun, akan ada situasi yang seperti itu (kecelakaan)," katanya menambahkan.
Bagi Marc Marquez, kecelakaan dalam sebuah balapan merupakan hal yang lumrah. Karena semua rider ingin finis di posisi pertama.
“Jadi, tentu saja, semua orang ingin menyelesaikan balapan dan berada di podium. Tidak ada yang ingin cedera. Kita tidak bisa memilih," sambungnya.
Pun dengan sanksi double long lap penalty di GP Argentina, Marquez mau untuk melakukannya jika kondisinya baik-baik saja saat itu.
"Saya mendapatkan penalti, dan saya mau melakukannya dengan syarat tidak cedera pada GP Argentina," tegas The Baby Alien.
Sebelumnya, pembalap asal Spanyol itu mendapatkan hukuman karena aksinya pada seri pembuka MotoGP 2023 di Sirkuit Portimao, Portugal yang dinilai ugal-ugalan.