ITIC Optimis
Sementara itu, PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) optimistis bisa meneruskan performa positif pada tahun 2023.
Produsen tembakau iris ini mengejar konsistensi pertumbuhan secara top line maupun bottom line.
Komisaris Utama Indonesian Tobacco, Shirley Suwantinna mengatakan ITIC mengejar pertumbuhan penjualan sebanyak 10 persen.
"Tentunya diikuti oleh pengaturan biaya dan penggunaan sumber daya sehingga diharap akhir tahun dapat menciptakan kenaikan laba bersih," kata Shirley, Rabu (24/5).
Shirley membeberkan ITIC konsisten menumbuhkan bottom line sejak tahun 2020. ITIC meraih laba bersih sebesar Rp 6,12 miliar pada 2020, kemudian meroket menjadi Rp 18,36 miliar pada tahun 2021.
Sedangkan pada tahun 2022, ITIC membukukan laba bersih sebesar Rp 23,95 miliar atau tumbuh 30,44 persen dibandingkan 2021.
Lonjakan bottom line ITIC didorong oleh kinerja positif penjualan yang meningkat 17,10 persen (YoY) menjadi Rp 279,18 miliar pada tahun lalu.
ITIC juga memperbaiki posisi keuangan dengan penurunan liabilitas sebesar 6,5 persen menjadi Rp 188,9 miliar.
Kemudian kenaikan aset sebanyak 5 persen menjadi Rp 553,2 miliar pada tahun 2022. Di samping itu, ekuitas ITIC turut terdongkrak 12,2 persen menjadi Rp 364,3 miliar.
"Perseroan juga membukukan kenaikan EBITDA sebesar 8,74 persen pada menjadi sebesar Rp 54,9 miliar," ungkap Shirley.