Selain berlarian, mereka juga berteriak-teriak. Peristiwa tersebut membuat arus lalu lintas di lokasi sempat tersendat.
Seorang saksi mata, Soni (23) mengatakan, aksi massa terjadi sekitar pukul 18.40 WIB.
"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba, mereka langsung berlarian di tengah jalan. Seperti sedang mencari seseorang atau sekelompok massa lainnya," ujarnya kepada TribunJatim.com.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, polisi datang dan langsung mengendalikan kondisi.
Sementara itu dari pantauan TribunJatim.com di lokasi pada pukul 23.15 WIB, kondisi di Jalan Raya Tlogomas telah kondusif.
Meski telah kondusif, personel gabungan baik dari Polri maupun TNI tetap bersiaga dan mengambil posisi di sekitar SPBU Tlogomas.
Sedikitnya 200 polisi dan tentara mengawasi potensi mahasiswa bertingkah barbar lagi.
"Jadi, mereka itu mencoba sweeping mencari pelaku, tetapi sudah dibubarkan. Totalnya, ada kurang lebih 150 orang," kata Kapolres Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto.
"Sekarang, mereka sudah kami bawa ke rumah duka Gotong Royong. Karena mereka mau melihat temannya yang meninggal (Krisnael Murri) itu di rumah duka," ujarnya Minggu (25/6/2023).
Tanggapan Kampus
Sementara itu, Humas Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang merilis pernyataan terkait peristiwa yang menimpa mahasiswanya.
Pihak Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang menyampaikan memang benar korban merupakan mahasiswa Unitri bernama Krisnael Murri.
Krisnael Murri adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis angkatan 2018.
Dari keterangan humas, aksi tawuran itu terjadi di luar kampus yang diduga dari konfik antar organisasi daerah (orda) serta tidak berhubungan dengan kegiatan Universitas maupun Himpunan.
Itu sebabnya pihak Unitri akan mengikuti proses dari pihak berwajib.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
(Kukuh Kurniawan/Sylvianita Widyawati/Lu'lu'ul Isnainiyah)