SURYAMALANG.COM, BATU - Desa Wisata Oro-oro Ombo Kota Batu bakal bersaing dengan dua desa lainnya di Jawa Timur dalam Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Tingkat Provinsi Jawa Timur.
Tiga desa yang kini menyandang predikat tiga besar ialah Desa Wisata Oro-oro Ombo Kota Batu, Desa Ngale Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun, dan Desa Cinandang Kecamatan Dawarblandong Mojokerto.
Saat ini Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Tingkat Provinsi Jawa Timur telah masuk babak kunjungan lapangan tim penilai ke desa yang mendapatkan predikat tiga besar.
Sebelumnya pada bulan Mei lalu telah dilaksanakan pemaparan dan tim penilai yang dinahkodai Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin sudah melihat langsung potensi dan inovasi yang ada di desa Oro-oro Ombo Kota Batu.
Menurut Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Desa Oro-oro ombo berhasil masuk tiga besar Lomba Desa dan 10 Program Pokok PKK Tingkat Provinsi Jawa Timur, karena memiliki peran besar dalam mensejahterakan masyarakatnya terkait Pendapatan Asli Desa.
Aries Agung Paewai menjelaskan, pada tahun 2020 lalu Desa Oro-oro Ombo memiliki PADes sebesar Rp 134 juta dan meningkat 467 persen menjadi Rp 850 juta di Tahun 2022.
Peningkatan PADes ini diperoleh dari pengelolaan tanah kas desa dan juga kerjasama desa, baik wisata serta kuliner.
Dengan peningkatan PADes ini, Desa Wisata Oro-oro Ombo menjadi salah satu desa yang berhasil menurunkan angka kemiskinan sangat signifikan yaitu 66,6 persen dari Tahun 2018.
"Tercatat Tahun 2018 jumlah kemiskinan mencapai 234 KK dan Tahun 2022 menurun menjadi 78 KK. Semoga kebehasilan ini menular ke desa lainnya," kata Aries Agung Paewai, Senin (3/7/2023).
Selain itu, Aries juga menjabarkan Desa Oro-oro Ombo yang memiliki luas wilayah 1.381 Ha dan jumlah penduduk 11.982 jiwa itu kini memiliki APBDes sebesar Rp 8 Miliar.
Itu berhasil didapat dari hasil pengembangan 3 sektor unggulan yakni pertanian, pariwisata dan UMKM.
Di Desa Oro-oro Ombo juga ada rumah sehat, gang ramah anak, rumah baca, posyandu, bank sampah, kawasan 1000 homestay, wisata AMKE (area model konservasi dan edukasi), eduwisata pembibitan dan agrowisata jeruk.
"Di sana juga ada produk olahan labu, produk Batik Roro Sekar, wisata Deberran, budidaya ikan dan kebun cabai," jelasnya.