Mahasiswa Asing FK UB Terseret Ombak

FAKTA Mahasiswa Asing yang Terseret Ombak di Bantur Malang, Ikut Program di FK UB Mulai 3 Juli

Penulis: Benni Indo
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fakultas Kedokteran UB telah menurunkan tim emergency disaster ke lokasi hilangnya du amahasiswa asing yang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Sabtu (8/7/2023)

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pihak Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) mengungkap status dua mahasiswa asing yang jadi korban terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Bantur Kabupaten Malang, Sabtu (8/7/2023).

FK UB juga memaparkan program atau kegiatan yang tengah diikuti oleh mahasiswa asing asal Swis dan Spanyol yang kini statusnya hilang terseret ombak itu.

Saat konferensi pers digelar di kampus pada Sabtu (8/7/2023), Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan Fakultas Kedokteran, Holipah menjelaskan dua mahasiswa itu merupakan mahasiswa pertukaran atau sedang melaksanakan exchange student di UB.

Baca juga: BREAKING NEWS Dua Mahasiswa Asing Rombongan FK UB Dilaporkan Terseret Ombak di Pantai Malang Selatan

Holipah menjelaskan bahwa mahasiswa pertukaran tersebut memiliki jadwal kegiatan mulai tanggal 3 sampai 28 Juli 2023.

Salah satu kegiatannya di Pantai Panjang, Bantur, Kabupaten Malang.

Mereka berangkat sejak Jumat (7/7/2023) dan direncanakan pulang pada sabtu (8/7/2023).

"Dalam kegiatan itu ada 29 orang, 17 orang adalah mahasiswa asing pertukaran, 12 lainnya adalah mahasiswa FK UB," ujar Holipah saat gelar konferensi pers di Gedung Fakultas Kedokteran, lantai 9, Sabtu (8/7/2023).

Pihak Fakultas Kedokteran UB saat memberikan keterangan terkait peristiwa 2 mahasiswa asing terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumber Bening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (8/7/2023) (SURYAMALANG.COM/FK UB)

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa pertukaran.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan mahasiswa pertukaran antara lain pengenalan budaya, observasi, penelitian di laboratorium dan ke rumah sakit.

"Jadi kegiatan ini adalah kegiatan mahasiswa. Kerjasama dengan pihak EO travel. Mereka berangkat kemarin dan sempat menginap," ungkapnya.

Holipah mengajak semua pihak berdoa agar korban bisa ditemukan.

Selain dua orang mahasiswa asing, ada tiga orang lainnya yang juga laporkan hilang dari pihak EO. Total korban yang hilang sebanyak lima orang.

"Kami sudah koordinasi dengan kedutaan terkait. Kami juga akan mengirim official letter ke masing-masing kedutaan," ujarnya.

Holipah mengatakan Fakultas Kedokteran UB telah menurunkan tim emergency disaster ke lokasi.

Informasi terakhir yang diterima, kondisi cuaca kurang baik dan ombak tinggi.

Halaman
12

Berita Terkini