Berita Malang Hari

Wardiman Djojonegoro: Mapel Jadi Menarik Bagi Siswa, 70 Persen Ditentukan Bahan Ajar dari Guru

Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: rahadian bagus priambodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1993-1998, Prof Wardiman Djojonegoro berada di SMAN 4 Malang dalam kegiatan Jumpa Tokoh, Jumat (4/8/2023) yang dihadiri siswa dan guru. Ia juga membagikan empat bukunya berjudul Sejarah Ringkas Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa 1825-1830.

SURYAMALANG.COM-MALANG-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1993-1998, Prof Wardiman  Djojonegoro berada di SMAN 4 Malang dalam kegiatan "Jumpa Tokoh", Jumat (4/8/2023) yang dihadiri siswa dan guru. Ia juga membagikan empat bukunya berjudul "Sejarah Ringkas Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa 1825-1830". 

Ia memotivasi siswa agar menyukai sejarah. "Karena sedang berbicara di sekolah, maka 70 persen perannya pada bapak dan ibu guru bagaimana membuat bahan ajaran menarik. Sehingga siswa menyukai mata pelajaran," kata Wardiman di acara itu. Menurutnya, mapel Sejarah bukan momok bagi siswa. "Mungkin nomer 10. Masih ada Matematika, Fisika," kata dia. 

Jika pada zamannya, Pancasila adalah mapel menarik. Karena itu banyak yang melamar menjadi guru Pancasila. Ia sendiri memyukai Sejarah sejak SMP. Sehingga nilainya bagus. "Sejarah itu interesting (menarik). Karena ada rangkaian gerakan dari manusia sebelum kita ada. Menurut saya itu menarik," jawabnya. Membaca sejarah juga bisa jadi obrolan. 

Dari sejarah juga bisa belajar banyak hal. Misalkan bagaimana manusia jadi pemburu, menemukan api, jadi kelompok masyarakat dan jadi kerajaan. Juga bisa mempelajari bagaimana kerajaan hancur dan lainnya. "Kalau senang kerajaan,  di sejarah ada. Jika senang dengan peradaban, di sejarah ada," katanya. Ia juga membicarakan tentang Pangeran Diponegoro. Siswa juga bisa bertanya mengenai itu.

Kepala SMAN 4 Kota Malang, Hari Wahjono merasa senang sekolahnya kedatangan tokoh. "Ini hal luar biasa karena kedatangan Eyang Wardiman, Mendikbud di era 1993-1999. Ini sebagai sarana bagi  SMAN 4 untuk meningkatkan pembelajaran," jelas Hari. 

Maka akan mencoba lewat guru sejarah bagaimana mengimplementasikan sejarah terutama dari buku babon para pelaku sejarah agar tidak salah dalam memberikan pemahaman pada anak-anak  bangsa tentang pentingnya sejarah. 

"Maka kami akan upgrade diri untuk meningkatkan kompetensi guru sejarah misalkan lewat studi banding, workshop sejarah dan mendatangkan pakar-pakar dari buku induknya. Sebab jika sejarah salah akan memberi dampak besar," jawab dia. Wardiman juga memotivasi siswa agar memiliki tujuan hidupnya.

Seyampang masih muda, maka harus punya tujuan. "Misalkan jadi ahli internet, buka warung Tegal, boleh," kata dia. Sehingga apa yang jadi tujuannya itu bisa dikejar.

Berita Terkini