Berita Jombang Hari Ini

Kesaksian Warga Sebelum Wartawan di Jombang Dibunuh dengan Senapan dan Palu, Murni karena Dendam

Penulis: Sarah Elnyora
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto menunjukkan barang bukti senapan (kiri), TKP (kanan). Kesaksian warga sebelum wartawan di Jombang dibunuh dengan senapan dan palu, murni karena dendam.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan, keduanya sempat terlibat pertengkaran di depan rumah.

Saat itu, tersangka menghampiri korban yang sedang berada di depan rumah, pada Kamis (14/9/2023) malam.

"Tersangka mendatangi korban yang saat itu duduk- duduk di depan rumah" jelasnya di Mapolres Jombang kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (15/9/2023). 

"Dengan membawa senapan angin terus langsung menembakkan ke arah korban," imbuhnya. 

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Aldo Febrianto menunjukkan barang bukti senapan angin yang digunakan Muhammad Hasan Syafi'i alias Daim (55) untuk menembak M Sapto Sugiyo (46), tetangganya yang juga wartawan di Dusun Sambong Duran, Desa Jombang, Kecamatan/ Kabupaten Jombang. (mohammad romadoni)

Aldo mengatakan korban terkena tembakan itu dan berupaya lari menyelamatkan diri.

Setelah melihat korban sempoyongan, tersangka masuk ke dalam rumah mengambil palu.

Korban tak sempat melawan lantaran serangan dari tersangka berlangsung tiba-tiba.

Akibatnya, korban terkena tembakan dari senapan angin dan dipukul tersangka menggunakan palu yang mengenai bagian kepala belakang.

Setelah tersangka melakukan penganiayaan itu, dia kembali mendatangi korban dan memukul dengan palu untuk memastikan korban meninggal.

"Tersangka masuk ke rumah mengambil sebuah palu dan mengejar korban" ujar Aldo Febrianto. 

"Jadi pengakuan saksi melihat korban lari dan jatuh tersungkur langsung dipukul tersangka dengan palu terkena di bagian kepala belakang," imbuhnya. 

Dari pengakuan tersangka, Aldo menyebut pelaku menyimpan dendam kepada korban yang merupakan tetangganya.

"Dendam karena tersangka setiap melakukan usaha, odong-odong, jual kresek pasti diganggu (oleh korban)," ungkapnya.

Setelah diselidiki lebih dalam, polisi pun memastikan pembunuhan terhadap wartawan di Jombang itu murni karena dendam bukan karena pemberitaan. 

Hal itu dipastikan oleh Wakapolres Jombang, Kompol Hary Kurniawan, di Mapolres Jombang. 

Halaman
123

Berita Terkini