Penetapan Pj Wali Kota Malang

KISAH Wahyu Hidayat Pj Walikota Malang, Alumni ITN itu Kini Kuasai Kabupaten dan Kota Sekaligus

Penulis: Dyan Rekohadi
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat ditetapkan sebagai PJ Wali Kota Malang dan akan dilantik dalam waktu dekat

Laporan : Imam Taufik/Fatimatuz Zahroh

SURYAMALANG.COM , SURABAYA –  Dr. Ir. Wahyu Hidayat MM ditetapkan sebagai Pj Walikota Malang.

Kisah Wahyu Hidayat yang akan segera dilantik menjadi PJ Wali Kota Malang ini menarik diikuti mengingat ia akan menjadi sosok asli warga Malang yang akan 'memimpin' pemerintahan dua daerah, Kabupaten dan Kota Malang sekaligus.

Seperti diketahui, Wahyu Hidayat saat ini memegang jabatan sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Malang .

Baca juga: Sekda Kabupaten Malang Jadi Pj Wali Kota Malang? Ini Tanggapan Dewan

Sebentar lagi ia akan mendapat jabatan baru di Pemkot Malang, menjadi PJ wali kota Malang , menggantikan Sutiaji yang habis masa jabatannya. 

Bedasarkan biodatanya, Wahyu Hidayat diketahui merupakan warga asli Malang, alumni Institut Teknologi Nasional (ITN).

Pria yang lahir di Malang pada 17 Desember 1966 itu telah banyak memaparkan kisah perjalanan karirnya sebagai ASN.

Bermula jadi ASN yang ditugaskan membuat dan mengantarkan surat, kini Wahyu Hidayat menempati jabatan penting di Kabupaten Malang sebagai Sekda Kab dan PJ Wali Kota Malang Sekaligus.

Plt Sekda Kabupaten Malang Dr Wahyu Hidayat (dok.ist)

Mengutip dari laman resmi Institut Teknologi Nasional (ITN), Wahyu Hidayat tercatat sebagai angkatan pertama mahasiswa Planologi (sekarang Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)) ITN Malang.

Lulusan PWK angkatan pertama tahun ’85 ini mengaku, ketika awal mendaftar kuliah ia dan teman-temannya belum paham betul apa jurusan PWK (dulu planologi).

Namun, dengan nama besar ITN Malang kala itu, Wahyu yakin dan memantapkan diri untuk mendaftar di ITN Malang.

Ketika kuliah Wahyu proaktif mencari pengalaman di luar bangku kuliah.

Ia aktif mengikuti organisasi himpunan mahasiswa jurusan (HMJ).

Saat itu, awal berdirinya HMJ PWK masih bergabung dengan HMJ Teknik Geodesi S-1.

Untuk menambah pengalaman Wahyu juga ikut berbagai proyek di luar kampus.

“Perguruan tinggi waktu itu masih sangat jarang yang memiliki jurusan planologi. Jadi, untuk mendapatkan informasi tambahan kami ikut proyek-proyek. Hasilnya biasa menambah pengetahuan, dan pendapatan. Kami tetap selektif memilih proyek agar bisa cepat lulus. Targetnya lima tahun harus lulus kuliah,” aku Wahyu.

Baca juga: Biodata Wahyu Hidayat PJ Wali Kota Malang, Lulusan ITN Malang, Pernah Belajar di Rotterdam Belanda

Wahyu Hidayat mendapat julukan “The First Planner” setelah berhasil menjadi Angkatan pertama PWK ITN yang lulus kuliah.

Pada saat kelulusannya berbarengan dengan pembukaan PNS. Wahyupun lolos menjadi PNS kemudian ditempatkan di Pemkab Malang.

Ia menyampaikan kisah saat awal menjadi ASN. Wahyu mengaku menjadi pembuat dan pengantar surat di lingkungan Pemkab.

“Kalau dibandingkan pendapatan di konsultan, dan pemkab jauh berbeda. Tapi, dengan keyakinan saya, saya memilih berkarir di pemkab. Saya punya target, dan saya yakin pimpinan akan melihat itu (kinerja),” lanjutnya.

Karirnya pun terus menanjak setelah sebelumnya juga bekerja sebagai konsultan.

Beberapa jabatan yang pernah diduduki Wahyu yakni Camat Tajinan, Kepala Kantor Perumahan, Kepala Dinas Pengairan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan hingga menjadi Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK).

Wahyu juga tercatat telah menyelesaikan gelar doktoral.

Ia pernah menempuh pendidikan akta 4 pada 1996 di Institute Housing Study (IHS) Rotterdam, Belanda.

Pria asli Malang ini juga pernah mengikuti kursus keuangan dalam kerja sama Universitas Adelaide Australia dan Kementerian Keuangan RI.

Ia ditunjuk menjadi Plt Sekda Kabupaten Malang menggantikan pendahulunya, Didik Budi Muljono yang pensiun pada Juni 2020.

Kini namanya muncul sebagai PJ Wali Kota Malang.

Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Baca juga: Ketua DPRD Kota Malang Belum Dapat Surat Resmi Nama Pengganti Sutiaji Sebagai Wali Kota Malang

Penunjukannya sebagai orang nomor satu di Kota Malang dalam beberapa waktu ke depan itu dibenarkan Pihak Pemprov Jatim.

Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Didik Chusnul Yakin memastikan bahwa pihaknya sudah mengantongi SK untuk Penjabat (Pj) Bupati Wali Kota di 13 daerah yang kepala daerahnya akan habis masa jabatannya di tanggal 24-25 September 2023

Kepastian itu ia dapatkan setelah ia mendapatkan telepon resmi langsung dari Direktur Fasilitasi Kepala Daerah Ditjen OTDA Kementerian Dalam Negeri, pada Jumat (22/9/2023) siang.

"Siang ini saya baru saja menerima telepon dari Direktur Fasilitasi Kepala Daerah Ditjen OTDA Kementerian Dalam Negeri. Beliau menyampaikan detail nama-nama Pj Bupati Wali Kota khususnya yang untuk daerah yang akhir masa jabatan 24 September 2024," tegas Didik saat ditemui Harian Surya di kantornya, Jumat (22/9/2023) siang.


Dari penjelasan Direktur Fasilitasi Kepala Daerah Ditjen OTDA Kementerian Dalam Negeri tersebut, inilah nama-nama Pj Bupati Wali Kota yang telah resmi ditunjuk oleh Mendagri salah satunya adalah Pj Walikota Malang : Dr. Ir. Wahyu Hidayat (Sekdakab Malang).

Menanggapi rencana pelantikanya sebagai orang nomer satu di Kota Malang itu, Wahyu semula enggan berkomentar dan hanya senyum. 

"Belum dilantik, nggak enak komentar. Nanti saja kalau sudah dilantik," ujar pria mantan kepala dinas Cipta Karya Pemkab Blitar, Jumat (24/9/2023).

Namun, setelah ditanya terkait apa program prioritasnya dalam waktu dekat atau setelah dilantik, Minggu (24/9/2023), ia mengaku akan berkoordinasi dengan para kepala dinas di Pemkot Malang dan dengan para anggota dewan.

"Yang jelas, kami merespons positif atas jabatan baru itu. Nantinya, setelah dilantik kami akan bersinergis dengan para anggota dewan dan mengumpulkan para pejabat Pemkot," paparnya.

Seminggu setelah pelantikannya, ia mengaku baru akan melakukan pengenalan dengan para tokoh dari berbagai kalangan. Termasuk dengan kalangan kampus karena di Kota Malang itu ada banyak perguruan tinggi dan sepertinya ia tak akan kesulitan karena dia juga selama ini jadi dosen di salah satu PT swasta di Kota Malang.

" Ya, baru meneruskan program-program yang belum tuntas dengan sambil orientasi lapangan," pungkas pria yang pernah jadi Camat ini.

Berita Terkini