Rahasia Menghilangnya Kiper Kurnia Meiga 6 Tahun Lalu, Padahal Sedang di Puncak Karier Sepak Bola

Penulis: Frida Anjani
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahasia Menghilangnya Kiper Kurnia Meiga 6 Tahun Lalu

SURYAMALANG.COM - Terungkap rahasia menghilangnya Kurnia Meiga mantan kiper andalan Timnas Indonesia enam tahun lalu.

Padahal saat itu Kurnia Meiga sedeang berada di puncak karier sepak bola bersama tim Arema dan juga bersama Timnas Indonesia. 

Secara mendadak Kurnia Meiga mengalami kebutaan sehingga mantan kiper Timnas Indonesia kelahiran Jakarta yang besar di Malang ini harus mundur dari dunia sepak bola. 

Kala itu pada Agustus tahun 2027, Kurnia Meiga tengah berada di puncak kariernya. 

Di usianya yang masih 27 tahun kala itu, performa Kurnia Meiga sebagai kiper Arema kala itu tengah menjadi sorotan.

Bahkan bakatnya menjaga gawang Arema diangap cocok untuk bermain di luar negeri. 

Banyak klub-klub elit yang tertarik meminang kiper Arema itu. 

Namun, pada 23 Agustus 2017 Kurnia Meiga mendadak menghilang.

Kurnia Meiga mencertiakan pada Podcast dr. Richard Lee jika dirinya mulai tidak bisa melihat sejak 23 Agustus 2017. 

"Saya sering nonton sepakbola meski tidak bisa main bola. Mas Kurnia Meiga kiper yang keren banget. Tapi tadi maaf, Masnya dipapah, apakah tidak bisa melihat dengan baik?" tanya dr Richard Lee pada podcastnya, Sabtu (23/9/2023).

Kurnia Meiga di podcast dokter Richard Lee (Youtube dr. Richard Lee, MARS)

Baca juga: Nasib Mantan Kiper Arema Kurnia Meiga Kemungkinan Harus Transplantasi Mata, Kini Jualan Ayam Krispi

Baca juga: Kondisi Terkini Mantan Kiper Arema FC Kurnia Meiga, Ada Kemungkinan Bakal Transplantasi Mata

Kepada dr Richard Lee, Kurnia Meiga secara jujur mengaku hanya bisa melihat 5 persen.

"Ngak, kayak ketutup, hanya 5 persen di ujung mata di sebelah kanan. Kalau gerakan bisa dok, tetapi kalau mimik muka tidak. Mata kiri tidak bisa melihat total. Sementara yang kanan saja itupun hanya 5 persen, hanya melihat hanya gerakan saja," ujarnya.

dr Richard Lee kaget, sebab Kurnia Meiga salah satu kiper idolanya."Saya melihat mas keren banget, memberikan instruksi, mengamankan gawang," ujarnya.

Lalu Kurnia Meiga menceritakan awal dia mengalami kebutaan, saat itu, tanggal 23 Agustus 2017, ia baru saja pulang dari Banjarmasin sehabis pertandingan lawan Barito, untuk menghadiri Ultah anaknya.

"Baru saja tiba di Malang, awalnya ngak ada tanda-tanda, tetapi tiba-tiba pusing-pusing, muntah-muntah, lalu ke mata, tiba-tiba seperti ketutup tirai dan akhir total ngak bisa lihat," ujarnya.

Saat itu diakui Kurnia Meiga dia langsung pensiun dan tak bisa main. Stress, drop dan down. Sebab masih puncak karir tiba-tiba terhenti.

"Saya hanya bisa pasrah, berdoa, awalnya ngak terima, tetapi berkat keluarga, istri, anak yang menguatkan hingga kini," ujarnya.

Saat itu teman satu klubnya, manajemen, orang terdekat kaget. Sebab tiba-tiba ngak bisa main dan pensiun.

Kini diakui Kurnia Meiga, setelah itu hingga kini genap 6 tahun, dia masih terus berobat, dari ke dokter hingga bahkan alternatif.

"Namun tidak juga sembuh hingga kini, tetap saya tetap berusaha, saya ingin sembuh," ujarnya.

Seperti diketahui, Kurnia Meiga menawarkan medali kepada dr Richard Lee agar bisa membelinya, karena terdesak kebutuhan hidup.

Maka itu dr Richard Lee membeli medali saat Meiga pertandingan di AFF 2016 dengan harga Rp 20 juta. Lalu mengundang Kurnia Meiga ke podcastnya.

"Saya akan berusaha bantu mas, tak hanya sebatas membeli medali ini," ujarnya.

 

Sebelumnya, kisah sedih Kurnia Meiga dibagikan sendiri saat ia diundang sesi wawancara di kanal YouTube Grace Tahir. 

Sebagai kepala keluarga yang mendadak kehilangan sumber penghasilan, Kurnia Meiga merasa sangat frustasi sampai pernah mencoba mengakhiri hidupnya sampai empat kali. 

"Saya pernah 4 kali mau bunuh diri. Bukan karena faktor hero to zero, tetapi karena mikir tidak tahu harus berbuat apa," ujar Kurnia Meiga kepada Grace Tahir. 

Sosok Azhiera Fathir, sang istrilah yang melihat upada pertama Kurnia Meiga untuk mengakhiri hidup. 

Beruntung sang istri berhasil mengagalkan niat Kurnia Meiga untuk melakukan hal tersebut. 

Azhiera Fathir mengingatkan Kurnia Meiga terkait dosa jika mengakhiri hidup sendiri. 

Kurnia Meiga dan istri saat wawancara di YouTube Grace Tahir (YouTube)

"Rasanya seperti frustasi," ujar Kurnia Meiga.

Aksi Kurnia Meiga itu merupakan cerminan rasa putus asanya mengalami cobaan yang begitu berat. 

Padahal dulu sebelum sakit, Kurnia Meiga dikenal sebagai sosok yang ceria. 

Ia dikenal pribadi yag pandai bergaul dan gampang bercanda. 

Namun, sosok Kurnia Meiga yang ceria itu kini sudah hilang. 

Terlebih jika Kurnia Meiga teringat ketiga anaknya. 

Saat membahas sang anak, air mata Kurnia Meiga jatuh. 

Hal itu karena ia sudah kehilangan banyak momen bersama sang anak. 

Terlebih kini Kurnia Meiga hanya bisa membayangkan wajah ketiga anaknya saat ini. 

Akibat penyakit yang ia derita, Kurnia Meiga bahkan belum pernah melihat wajah anak ketiganya. 

“Anak saya yang pertama sekarang sudah 10 tahun. Dulu dia teman berantem saya. Anak kedua, tomboy. Yang ketiga lahir ketika saya sudah tidak bisa melihat. Kata orang, wajahnya mirip anak kedua saya. Jadi saya hanya bisa membayangkan saja seperti apa wajahnya,” ungkap Kurnia Meiga sambil meneteskan air mata. 

Kurnia Meiga mengakui sangat dengan anak-anaknya terlebih saat penglihatannya masih normal. 

Mantan kiper Arema itu sempat terpukul lantaran tak bisa lagi melihat wajah anak-anaknya. 

Anak-anaknya sempat minder saat ditanya orang lain terkait kondisi sang ayah. 

Hingga kini, Kurnia Meiga masih berharap jika penyakitnya bisa sembuh.

“Tentu hati saya masih bergejolak. Tapi masih percaya, setiap penyakit ada obatnya. Saya masih berharap bisa melihat lagi dan bekerja untuk anak-anak,” katanya.

Enam tahun pensiun sebagai pesepak bola, pemasukan Kurnia Meiga juga terhenti. 

Bahkan Kurnia Meiga sampai menjual medali yang ia peroleh untuk sambut hidup. 

Hal itu Kurnia Meiga lakukan karena tak ingin merepotkan orang lain.

“Saya menjual medali dan atribut agar tidak merepotkan orang lain. Saya juga tidak ingin mencuri,” jawabnya.

Selama ini, Kurnia Meiga banyak beraktivitas di rumah bersama keluarga dan melakukan kegiatan yang masih bisa ia jangkau. 

Dari menjual medali, Kurnia Meiga mendapatkan uang Rp 55 juta dari medali Piala AFF. 

Saat itu keluarga Kurnia Meiga sanga membutuhkan uang untuk renovasi rumahnya yang nyaris roboh. 

 

Berita Terkini