SURYAMALANG.COM, MALANG - Sektor parkir terjadi sumber pendapatan idola bagi Pemkab Malang dan Pemkot Malang.
Pemda terus berinovasi untuk mendongkrak pendapatan dari sektor parkir dan terminal.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Malang terus mencari terobosan untuk mendongkrak pendapatan parkir dan retribusi terminal.
Sampai September 2023, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari dua sektor ini baru mencapai 70 persen dari target.
"Kami masih melakukan inovasi agar bisa memenuhi target, minimal bisa di atas capaian tahun 2022 yang mencapai Rp 4 miliar," ujar Hartono, Kasi Parkir Dishub Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (26/9).
Hartono menyebutkan pendapatan PAD dari dua sektor itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saat ini tidak ada angkutan umum yang masuk ke terminal. Sekarang semua terminal tipe C yang dikelola Pemkab Malang sepi.
Dishub pun berinovasi untuk meramaikan terminal tipe C, seperti membangun kios, lalu disewakan ke pihak lain.
"Dari delapan terminal tipe C, banyak terminal yang menjadi pujasera sehingga jadi jujukan atau wisata kuliner," ungkapnya.
Delapan terminal tipe C itu adalah Terminal Talangagung, Terminal Lawang, Terminal Singosari, Terminal Wonosari, Terminal Gondanglegi, Terminal Dampit, dan Terminal Tumpang.
Dari delapan terminal itu, pendapatan dari Terminal Talangagung yang tertinggi. Penyebabnya, ada banyak perkantoran di Terminal Talangagung, seperti perkantoran uji kir, Satuan Administrasi Dibawah Satu Atap (Samsat), dan Kantor Dishub.
Hartono menyebutkan banyaknya perkantoran bukan satu-satunya penyebab pendapatan dari Terminal Talangagung tertinggi.
"Tidak ada kebocoran parkir di Talangagung karena menggunakan gate parking," ujarnya.
Parkir Kayutangan
Sementara itu, Pemkot Malang berencana menawarkan pengelolaan parkir di kawasan Kayutangan kepada investor.
Nantinya investor yang akan menata dan memaksimalkan pendapatan parkir di kawasan Kayutangan, khususnya di koridor Jalan Basuki Rahmat.
Koridor Jalan Basuki Rahmat selalu penuh oleh kendaraan wisatawan setiap akhir pekan. Bahkan parkir sepeda motor atau mobil bisa mencapai dua baris.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Arif Tri Sastyawan mengatakan penawaran investasi tersebut merupakan program Pemprov Jatim melalui Investment Challenge.
"Ketika ada berbagai acara terkait investasi, pengelolaan parkir Kayutangan itu akan ditunjukkan ke seluruh investor, baik skala lokal maupun luar negeri. Jadi, mereka berpeluang menanam investasi di Kayutangan," kata Arif.
Arif menjelaskan Pemkot memilih Kayutangan karena saat ini menjadi tujuan wisata baru bagi wisatawan. Pertumbuhan investasi di kawasan itu juga meningkat cukup pesat.
"Hal yang paling mendesak adalah kebutuhan parkir. Kami berharap parkir bisa dikelola oleh pihak ketiga. Sekarang kami masih menggodok skemanya, menggunakan e-parking atau bagaimana," imbuhnya.(Imam Taufiq/Benni Indo)