"Setelah sesi itu, dia dipanggil one by one" imbuhnya.
"Terus dia dibilang gini 'Kamu tuh nothing, kamu pikir dengan badan jelek kayak kamu itu kamu bisa menang? Jangan mimpi! Kamu nggak akan menang, kamu tuh udah dibenci'," ungkap Sally Giovanny.
Tak sampai di situ, finalis tersebut dihina dan dikata-katai berasal dari keluarga broken home.
"Pokoknya penghinaan dan dia (oknum) bilang 'Oh aku tau, kamu kayak gini karena kamu berasal dari keluarga broken home'," jelasnya.
Hal tersebut membuat Sally Giovanny merasa emosi setelah perihal body checking tanpa busana yang mengorbankan 30 finalis Miss Universe Indonesia.
"Itu kan ngamuknya berarti saya double, saya denger gitu setelah grand final," paparnya.
Menurut Sally Giovanny, penghinaan dan cacian tersebut telah melampaui batas wajar dan tak bisa ditoleransi lagi.
"Makanya ini udah nggak bisa ditoleransi lagi, udah kurang ajar," ucapnya.
Meski merasa geram, Sally Giovanny masih berusaha untuk menunggu itikad baik atau permintaan maaf dari oknum terkait.
Namun, hingga berakhirnya babak grand final Miss Universe Indonesia, oknum tersebut tak memberikan respons baik.
"Saya masih menunggu, nggak ada permintaan maaf, nggak ada itikad baik" kata Sally.
"Sampai setelah grand final juga nggak ada, apalagi yang mau ditunggu?" tandasnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com