Berita Viral

Sosok A Siswi SMA Dibully Temannya Anak Polisi dan Keponakan Anggota DPRD, Ketakutan Masuk Sekolah

Penulis: Frida Anjani
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok A Siswi SMA Dibully Temannya Anak Polisi

 

 

SURYAMALANG.COM - Inilah sosok A siswi SMA dibully anak polisi yang viral di media sosial. 

Diduga pelalu pembullyan kepada A itu merupakan anak polisi dan keponkan anggota DPRD di Langkat. 

Akibat perundungan yang ia terima, kini A ketakutan masuk sekolah. 

Menurut penuturan W, sang ibu, kini A sedikit terguncang di mental karena dilecehkan oleh teman sekelasnya hingga takut untuk ke sekolah.

Namun A sendiri tetap harus bersekolah lantaran disuruh gurunya untuk bersikap biasa.

"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ujar W.

Namun orangtua beserta anak-anak yang melakukan bully terhadap anaknya juga sudah datang ke rumahnya, Sabtu (14/10/2023) malam.

Inilah sosok siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang menjadi korban bully teman kelas. (Ig@seputaran.binjai) ()

"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ujar W.

Kemudian, W menegaskan persoalan tersebut harus diselesaikan di sekolah, karena aksi bully terjadi di ruang kelas.

Bahkan W berharap agar ketiga pelaku yang melakukan bully terhadap anaknya dapat dikeluarkan dari sekolah.

 
"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) harus dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan menjadi efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.

Sementara itu W awalnya mengetahui aksi yang dialami putrinya pada siang hari setelah mendengar keterangan dari teman korban.

"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar orang tua korban berinisial W, Minggu (15/10/2023).

Halaman
123

Berita Terkini