SURYAMALANG.COM - Polemik kasus ijazah palsu Jokowi memasuki babak baru setelah Rektor UGM membuat pernyataan yang disebut-sebut blunder.
Dalam pernyataan yang diberikan, Rektor UGM menyebutkan jika Jokowi pernah menjadi sarjana muda dalam sebuah podcast belum lama ini.
Hal ini membuat Dokter Tifa menantang UGM dan Jokowi untuk menunjukkan ijazah sarjana muda, yang selama ini tidak pernah dipublikasikan.
Di masa lalu (pra-1990-an), sarjana muda adalah jenjang akademik setara Diploma III (D3), biasanya ditempuh sebelum melanjutkan ke jenjang sarjana (S1).
Istilah ini sudah tidak digunakan lagi secara resmi dalam sistem pendidikan tinggi Indonesia.
Terbaru, pernyataan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ova Emilia soal Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan sarjana muda menuai sorotan.
Dalam video yang diunggah Channel YouTube Universitas Gadjah Mada pada Jumat (22/8/2025), Ova Emilia menegaskan Jokowi merupakan lulusan UGM.
Jokowi disebutkan merupakan sarjana muda.
Hal itu dikuatkan dari sejumlah dokumen otentik yang dimiliki UGM.
UGM katanya memiliki data menyeluruh, mulai dari tahap penerimaan mahasiswa, proses kuliah selama menempuh sarjana muda, pendidikan sarjana, KKN hingga wisuda.
Pernyataan Ova Emilia dinilai dokter sekaligus aktivis, Dr Tifa membuka petunjuk baru atas kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.
Melalui akun twitter pribadinya, @doktertifa pada Selasa (26/8/2025), Dr Tifa menyebut pernyataan Prof Ova Emilia, sebagai petunjuk baru.
Ia menyoroti pernyataan sang rektor yang menyebut Jokowi menempuh jalur Sarjana Muda sebelum menyelesaikan jenjang Sarjana (S-1).
Hal itu, menurut Dr Tifa, membuka celah untuk mempertanyakan keabsahan dokumen dan kronologi riwayat pendidikan Jokowi.
“REKTOR UGM AKAN SAYA TUNTUT: MANA IJAZAH SARJANA MUDA JOKO WIDODO?” tulis Dr Tifa dalam unggahannya.