L menuturkan sengaja memilih lebih suka mencuri di desa karena biasanya pemilik kendaraan sembrono. Kontak sepeda motor biasanya dibiarkan melekat di rumah kunci.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kawanan maling bermobil sengaja mengincar sepeda motor di desa-desa karena cenderung mudah. Para pemilik motor di desa umumnya meninggalkan begitu saja anak kunci pada motor.
Kawanan maling motor itu pun diringkus tim Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perakm, Surabaya.
Empat bandit ini ditengarai memiliki komplotan yang masih berkeliaran bebas. Makanya, polisi hati-hati membeberkan identitas mereka secara terang. Inisial mereka ialah L, S, SB, dan HR.
Kanit Resmob Polres Tanjung Perak Surabaya, Ipda Yudha Sukmana Putra mengatakan, komplotan ini sehari bisa mencuri 2-3 sepeda motor. Barang curian kemudian dilarikan ke Pulau Madura menggunakan mobil. Satu unit sepeda motor bisa dijual seharga Rp2-3 juta.
"Ada 5 wilayah favorit untuk beraksi. Di antaranya Mojokerto, Kota Mojokerto, Jombang, Lamongan dan Kediri," ucapnya.
Mereka tertangkap setelah melakukan aksi di wilayah Asemrowo, Surabaya, dan saat itu terekam kamera CCTV. Pencurian di Kota Pahlawan kali pertama mereka lakukan. Mereka takut beraksi di Surabaya karena banyak jalan-jalan yang terpasang CCTV.
L, salah seorang pelaku memberkan pencurian diawali dengan keliling ke pelosok daerah. Lalu, selain sopir turun di kawasan sepi untuk bertugas sebagai pematik motor. "Kemudian kami janjian di suatu tempat untuk memasukkan ke dalam mobil," ucapnya.
L menuturkan sengaja memilih lebih suka mencuri di desa karena biasanya pemilik kendaraan sembrono. Kontak sepeda motor biasanya dibiarkan melekat di rumah kunci. Ditambah lagi, jarang sekali kampung terpasang kamera CCTV.