Berita Surabaya Hari Ini

Untag Surabaya Kukuhkan Dua Guru Besar Bidang Keilmuan Ekonomi Bisnis

Penulis: sulvi sofiana
Editor: rahadian bagus priambodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor Untag bersama dua guru besar baru FEB

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kukuhkan dua guru besar (gubes) baru di bidang keilmuan Ekonomi Bisnis Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB). 


Mereka yakni, Prof Dra Tri Andjarwati, MM dan Prof Dr Siti Mujanah MBA. Ph.D yang dikukuhkan sebagai Profesor ke-25.  


Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho menuturkan,  kedua guru besar yang baru dikukuhkan Untag Surabaya menggenapi 25 Profesor yang dimiliki Untag Surabaya.  


"Dua guru besar ini menambah jumlah profesor di FEB. Saat ini bertambah jadi  8 profesor di FEB. (Sebelumnya) ada (profesor) di 5 prodi di FEB, S1-nya ada tiga prodi, S2-nya satu prodi, dan S3-nya satu prodi," rincinya, Selasa (14/11/2023).


Dengan demikian, satu prodi di Untag Surabaya telah memiliki minimal satu profesor, bahkan di FEB sudah mempunyai lebih dari satu profesor untuk satu prodi.  


Meskipun demikian, diakui Prof Nug, sapaan akrabnya, masih ada fakultas-fakultas yang perlu di genjot guru besarnya.  Misalnya saja Fakultas Hukum yang baru memiliki guru besar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan tiga guru besar dan Fakultas Teknik yang masih memiliki satu profesor. 


"Insya Allah kita akan menggenjot semuanya karena memang di 6 tahun era saya sudah ada 5 profesor yang sudah dikukuhkan menjadi guru besar," tambahnya.  


Ada juga, beberapa Fakultas yang mendapat perhatian khusus Prof Nug.  Seperti Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Psikologi dan Fakultas Vokasi yang belum memiliki guru besar.  Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya untuk terus mendorong para Lektor Kepala menjadi guru besar.  


"Ini harus kita support untuk menjadi guru besar," pungkas dia. 


Sementara itu, Ketua LLDIKTI Wilayah VII, Prof Dyah Sawitri mengungkapkan dua profesor yang baru dikukuhkan Untag Surabaya menjadi edit value dan penguatan terhadap prodi yang ada di Untag Surabaya menuju World Class University.  


Dalam mencapai World Class University ini, Prof Dyah menekankan jika pihaknya mentargetkan setiap prodi di perguruan tinggi swasta (PTS) minimal memiliki 1 profesor.


Apalagi,  lanjut Prof Dyah, pemerintah saat ini telah mempermudah syarat pengajuan gubes.  Jika dulu,  lanjut dia,  sebagai penilai harus mereview jurnal. Namun saat ini,  jurnal sudah direview penerbit. Sementara tugas penilai hanya melihat substansi jurnal.  


"Apakah jurnal terbit betul-betul berkualitas dengan syarat Q1, Q2 dan Q3. Jadi international bereputasi. Kalau discontinue dari jurnal bereputasi ya turun grade gak bisa dijadikan syarat. Kalau dilakukan reguler hanya 1 jurnal international bereputasi Q1-Q4 yang berkualitas. Nah, indikator berkualitas ini terbit  1 tahun 2 sampai 3 kali," jabar dia.  


Tak kalah penting dalam pengajuan gubes,  Prof Dyah juga menegaskan bahwa ajuan analis jabatan bagi para dosen juga penting sekali bagi PTS.  


Di samping itu, prodi juga harus memiliki analis kebutuhan dosen dan peta kompetensi dosen yang harus ada di setiap prodi. 


"Dari sini kita tahu peta kekuatan untuk mengusulkan  pengembangan karir dosen masing-masing. Syarat pengajuan sesuai kompetensi. Dan jurnal international yang memuat syarat khusus harus sesuai kompetensi pengusul ini yang harus diperhatikan perguruan tinggi utamanya prodi," pungkas dia.  

Berita Terkini