KA Probowangi Vs Isuzu Elf di Lumajang

Kisah Korban Tewas Kecelakaan Maut KA Probowangi Vs Isuzu Elf Lumajang, Maria Anna Titip Usahanya

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Maria Anna, salah satu korban kecelakaan maut KA Probowangi Vs Isuzu Elf di Lumajang yang menewaskan 11 orang, saat disemayamkan di Rumah Duka Jalan Banyu Urip Gang 4 No 71, Sawahan, Surabaya, senin (20/11/2023)

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Maria Anna (58) menjadi satu di antara 11 orang korban tewas dalam insiden minibus elf tertabrak kereta api (KA) jurusan Banyuwangi-Surabaya di ruas jalur Randuagung-Klakah, Jalur Perlintasan (JPL) 63, KM 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Klakah, Lumajang, Minggu (19/11/2023) malam. 

Korban, Maria Anna, warga Jalan Banyu Urip Wetan itu diketahui begitu antusias mengikuti kegiatan reuni bersama teman sekolahnya dulu, para alumni SMA Indah Mardi, angkatan 1987.

Baca juga: UPDATE Data Korban KA Probowangi vs Isuzu Elf di Lumajang, Rombongan Warga Surabaya 11 Tewas

Antusias kebersamaan teman masa sekolah itu berujung tragis. Maria Anna dan beberapa rekannya jadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut saat menuju Banyuwangi.

Tak ada firasat sebelumnya yang dirasakan keluarga, hanya saja, anak Maria Anna mengaku san Mama sudah pernah berpesan untuk melanjutkan usahanya berdagang perkakas rumah tangga.

Anak pertama korban Risal Fikra (33) mengaku sang ibunda pernah memberikan pesan atau wejangan yang maknanya kini dapat dipahami sebagai wasiat atau petanda sebelum Maria Anna berpulang untuk selama-lamanya. 

Wejangan tersebut, lanjut Risal, disampaikan sang ibunda saat ngobrol santai di rumah bersama dirinya dan sang adik, pada Kamis (16/11/2023). 

Korban saat itu meminta agar usaha dagangan perkakas alat memasak rumah tangga yang telah dirintis oleh sang ibunda, untuk tetap dilanjutkan. 

"Kalau firasat gak ada. Cuma pesan dari ibu, agar melanjutkan usahanya yang sudah berjalan ini. Mama; tolong nanti teruskan usaha mama capek. Kami engga kepikiran kalau beliau pamitan. Iya (bentuk pamit). Itu 2 hari sebelumnya, hari Kamis," ungkapnya. 

Rencana bepergian secara rombongan ke Kabupaten Banyuwangi dalam momen reunian yang berujung tragedi telah direncanakan oleh sang ibunda sejak sebulan sebelum kejadian. 

Rizal mengaku, tidak mendapatkan adanya keanehan dari pelaksanaan acara tersebut.

Asalkan sang ibunda senang menjalaninya. Ia tak mempermasalahkannya. 

Apalagi, Risal melihat secara langsung bahwa sang ibunda begitu antusias mempersiapkan segala sesuatunya, sebelum mengikuti acara tersebut.

Salah satunya, ia melihat sang ibunda telah menyiapkan seragam untuk acara tersebut. 

"Kalau yang saya dengar, (kronologi) kayaknya memang cari jalan alternatif. Mama sama teman-temannya. Gak tahunya, malam dan gak kelihatan kalau ada kereta, palang pintu gak ada, dan gak ada yang jaga juga. Iya seperti itu kayaknya (sopir tidak menguasai medan)," terangnya. 

Dari lubuk yang paling dalam, Risal mewakili sang adik dan keluarga besar ibundanya legawa dengan insiden kecelakaan yang merenggut nyawa sang ibunda.

Namun, ia hanya masih dibuat bingung dengan kondisi perlintasan KA yang menjadi lokasi kejadian tanpa dilengkapi palang pintu dan tanpa penjaga. 

"Dari PT KAI nya soal konfirmasi lakanya. Saya dengar, soal palang pintu dan gak ada yang jaga  juga. Yang saya sayangkan dari konfirmasi PT KAI," katanya. 

 

Risal mengaku sempat kesulitan memperoleh informasi mengenai kondisi sang ibunda yang menjadi korban kecelakaan tersebut. 

Mulanya, ia memperoleh kabar mengagetkan tersebut sekitar pukul 21.00 WIB, Minggu (19/11/2023). Kabar tersebut diperoleh dari telepon dari anak teman ibundanya. 

Lantaran sambungan telepon mengenai kabar tersebut tak dapat terkonfirmasi kebenarannya secara jelas, Ia bersama keluarganya yang lain berupaya mencari tayangan televisi swasta nasional. 

Ternyata dua stasiun televisi nasional menayangkannya secara langsung (live report) Kabar mengenai kecelakaan hebat tersebut benar adanya. 

Tak pelak Risal meminta sang adik dan dua orang pamannya berangkat ke Lumajang sesuai dengan petunjuk lokasi rumah sakit perawatan para korban, untuk memeriksa langsung jenazah sang ibunda. 

"Kalau saya tahu dari adik saya, jam 21.09. Saya ditelpon oleh tetangga korban yang anaknya. Lalu kami nyari informasi mengenai kecelakaan ini, di TV yang paling tahu. Disiarkan langsung," katanya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka, Jalan Banyu Urip Wetan 4 No 71, Putat, Sawahan, Surabaya, Senin (20/11/2023). 

Pantauan TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM) Senin (20/11/2023) di rumah duka, sejumlah kerabat, keluarga dan teman-teman sekolah korban mulai berdatangan ke rumah duka. 

Jenazah korban telah disemayamkan di ruang tengah rumah korban, sejak pukul 11.30 WIB.

Sekitar pukul 13.30 WIB, jenazah korban akan dimakamkan di TPU Jarak, Sawahan, Surabaya. 

 

 

Berita Terkini