1. Petir V-101
Rudal Petir V-101 adalah misil jelajah permukaan ke permukaan (surface to surface) yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan yang menggandeng PT Sari Bahari.
Rudal Petir V-101 memiliki kecepatan sampai 260 kilometer per jam.
Misil itu juga mampu membawa hulu ledak seberat 10 kilogram, dengan spesifikasi berat total 20 kilogram, panjang 1.85 meter, dan lebar sayap 1,55 meter.
Baca juga: Alasan Anies Baswedan Belum Salaman dengan Prabowo Usai Debat Capres Masih Dibahas, Ini Penyebabnya
Baca juga: Balasan Prabowo Saat Ganjar Singgung Alutsista Bekas, Ingatkan Sejarah Bung Karno Juga Pakai Bekas
Petir V-101 dirancang sebagai rudal permukaan ke permukaan berkemampuan balistik.
Rudal itu dirancang dapat dikendalikan menuju ke target tertentu yang tidak bergerak.
Misil itu memiliki kemampuan terbang pada ketinggian 20 meter, mampu melintasi kontur sehingga meminimalkan untuk terbaca oleh radar dan menghindari frekuensi yang berubah-ubah, serta mereduksi risiko sinyal diacak (jamming).
2. Mistral Batalyon
Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD mengoperasikan rudal antiserangan udara Mistral Atlas (Advance Twin Launcher Anti-Airstrike) buatan Perancis.
Rudal itu bisa dioperasikan pada peluncur statis yang dipasang pada lokasi tertentu, atau diintegrasikan dengan kendaraan tempur.
Rudal Mistral dilengkapi kemampuan thermal sight (pelacak panas), dapat dioperasikan secara manual, terintegrasi dan dapat diawaki oleh lima orang dengan fitur deteksi lawan atau kawan (IFF/Identification Friend or Foe).
Senjata itu dapat menghancurkan sasaran hingga jarak 6.000 meter, sementara ketinggian luncur maksimumnya mencapai 3.000 meter, dengan kecepatan 2,8 mach atau melebihi kecepatan suara.
Rudal itu juga memiliki tingkat akurasi di atas 95 persen.
Selain itu, rudal Mistral menggunakan sistem penembakan tanpa dipandu (fire and forget) dengan hulu ledak Proximity Fuse.
3. Starstreak