Berita Tulungagung Hari Ini

Pemelihara Monyet di Tulungagung Sebut Bocah yang Didigit karena Pukulkan Kayu

Penulis: David Yohanes
Editor: Yuli A
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Monyet ekor panjang dengan nama Totok yang diawasi petugas dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan karena menggigit anak kecil.

"Kalau tidak diganggu dia akan baik-baik saja, akan jinak. Tapi pada dasarnya dia hewan liar, kalau diganggu dia akan marah," ungkap Tutus.

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG  - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Tulungagung  mengawasi secara khusus kesehatan kesehatan seekor monyet ekor panjang di Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbergempol.

Warga sekitar melaporkan keberadaan monyet jantan milik Eko Supriyono ini karena telah mengigit seorang anak laki-laki berusia 3,5 tahun pada Sabtu (6/1/2024) kemarin.

Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) pun dipanggil untuk mengevakasi monyet ini, Rabu (10/1/2024).

Namun petugas Disnakkeswan melakukan observasi selama 14 hari untuk memastikan status rabies monyet itu.

Menurut Kabid Kesehatan Hewan Disnakkeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani, prosedur ini dijalankan jika ada kasus gigitan hewan pembawa rabies ke manusia.

"Monyet ini salah satu hewan pembawa rabies. Yang kami lakukan adalah karantina atau observasi kepada hewan selama 14 hari," jelas Tutus.

Selama 14 hari ini pihaknya melakukan pemeriksaan kondisi fisik dan melakukan pengawasan.

Jika muncul gejala rabies pada hewan ini maka akan ada tindakan lebih lanjut.

Sejauh pemeriksaan fisik, monyet yang dikasih nama si Totok ini dalam kondisi sehat dan tidak punya gejala rabies.

"Jika 14 hari setelah observasi tidak ada gejala rabies, maka akan dikeluarkan surat keterangan bebas rabies. Sekalian kami vaksinasi rabies dan kami serahkan ke pemiliknya," sambung Tutus.

Lebih jauh Tutus mengatakan, monyet ekor panjang adalah jenis hewan yang tidak dilindungi.

Dengan status ini monyet ekor panjang bisa dipelihara warga.

Namun Tutus mengingatkan, jangan sampai memperlakukan monyet ekor panjang secara kasar meski sudah jinak.

"Kalau tidak diganggu dia akan baik-baik saja, akan jinak. Tapi pada dasarnya dia hewan liar, kalau diganggu dia akan marah," ungkap Tutus.

Eko Supriyono mengaku sudah memelihara si Totok sejak usia 2,5 bulan, sedangkan usianya saat ini sekitar 3 tahun.

Karena dipelihara sejak kecil, sejatinya monyet ini jinak dan tidak pernah mengamuk.

Namun Eko menduga, Totok ngamuk karena dipukul dengan kayu.

"Seperti kucing yang jinak, kalau ekornya diinjak dia juga akan menggigit. Kalau tidak diganggu pasti tidak ngamuk," katanya.

Sebelumnya Eko menempatkan Totok di dalam kerangkeng.

Namun karena terkena air hujan,  kerangkengnya rusak sehingga Eko pilih merantai Totok.

Setelah kasus ini mencuat, Eko tidak menolak jika monyet ekor panjang miliknya disita.

"Saya sering melihat anak itu diajak pamannya melihat monyet.  Silakan dilihat tapi jangan diganggu," tegasnya. 

Berita Terkini