Menurut Saipul Jamil, Steven sampai menerima pukulan dari polisi saat berada di tempat kejadian perkara (TKP).
"Dia 'kan ditampol, ditabok. Itu yang aku nggak suka. Jadi tetep berpikir (saat itu) bukan polisi," tutur Saipul Jamil.
Lebih dari itu, polisi juga disebut ikut dalam mobil Saipul Jamil untuk menuju Polsek Tambora.
Selama perjalanan di dalam mobil, Saipul Jamil mengaku didekap oleh polisi.
Saipul Jamil pun sempat pasrah hingga berpikir akan dibunuh sebab masih mengira yang menangkapnya adalah perampok.
"Selama di mobil saya dikekep gitu. Pikiran saya, saya bakal dibunuh, dirampok karena dia menang. Gue cuma pasrah," terang Saipul Jamil lagi.
Setibanya di Polsek Tambora, Saipul Jamil justru mengaku sangat bersyukur sebab pikiran negatif yang menganggapnya dirampok dan dibunuh sirna.
"Hingga sampailah di kantor polisi, Polsek Tambora. Begitu lihat Polsek Tambora, baru aku seneng 'oh beneran polisi' saya udah suuzon aja," kata dia.
Di sisi lain, Saipul Jamil masih tak habis pikir mendapat perlakuan yang demikian kasar saat penangkapan hari itu.
"Karena tingkah laku saat itu (penangkapan) tidak mencerminkan polisi," tandas Saipul Jamil.
Identitas Pria Berjaket Polisi
Terbaru sosok pria berjaket polisi yang ikut menangkap Saipul Jamil dan asistennya diungkap Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi.
Syahduddi menyebut pria tersebut merupakan anggota Polsek Kalideres.
"Sudah kami dapatkan (informasi) bahwa yang bersangkutan adalah anggota Polsek Kalideres atas nama Bripda ABP," ujar Syahduddi dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (12/1/2024).
Bripda ABP berada di lokasi karena kebetulan melintas di Jalan Daan Mogot, Jumat (5/1/2024).