SURYAMALANG.COM, - Video aliran tukar pasangan jaminan surga ternyata dibuat oleh ahli spiritual, Samsudin atau Gus Samsudin asal Blitar.
Setelah diselidiki polisi, video tukar pasangan jaminan surga tersebut dibuat di Jawa Barat dan hanya konten belaka.
Bahkan tujuan Samsudin membuat video tukar pasangan jaminan surga juga hanya untuk mencari subscriber.
Potongan video tukar pasangan jaminan surga ini beredar di Instagram sejak Selasa, (27/2/204).
Terlihat di video itu seorang perempuan bercadar duduk di depan empat pria yang diduga pemimpin aliran.
Keempat pria itu menyampaikan kepada jemaahnya boleh bertukar pasangan dengan jaminan surga.
Sontak video itu menimbulkan beragam persepsi di masyarakat.
Baca juga: 13 Adegan Rekonstruksi Kasus Dante Kuak Kebohongan Yudha Arfandi, Browsing CCTV Sebelum ke Kolam
Baca juga: Kasus Kematian Santri Asal Banyuwangi, YLPA Kediri Minta Polres Kediri Kota Periksa Pengelola Ponpes
Polres Blitar, Jawa Timur pun langsung mengusut video viral tersebut.
Hasilnya, video viral itu berasal dari akun YouTube Mbah Den (Sariden) yang ternyata dibuat Samsudin.
Samsudin sendiri juga pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.
Setelah viral, kini video di chanel YouTube itu sudah diubah ke setelan privasi atau pribadi.
Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria menegaskan video viral itu merupakan konten yang dibuat Samsudin.
Video itu dibuat untuk meningkatkan subscriber chanel YouTube Samsudin.
"Ada beberapa hal yang perlu saya tegaskan terkait video viral yang dilakukan Samsudin. Pertama, video tersebut dibuat hanya untuk menaikkan subscriber youtube yang bersangkutan (Samsudin)," kata Wiwit, Selasa (27/2/2024).
"Kemudian yang kedua, bahwa pengobatan tersebut tidak ada, pengobatan yang disebutkan beberapa nama di situ (video) adalah fiktif belaka. Kami pastikan tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar," lanjut Wiwit.
Baca juga: Gaji Fantastis Imam Sholat Tarawih Saat Ramadhan 2024 Capai Ratusan Juta, Sampai Dibuka Lowongan
Baca juga: Kemungkinan Calon Suami Ayu Ting Ting Perang Hadapi KKB Papua, Lettu Fardhana Bertugas di Intan Jaya
Lebih lanjut, petugas Polres Blitar sudah mendatangi Samsudin pada Senin (26/2/2024) malam.
Kepada petugas, Samsudin menyampaikan video itu dibuat hanya untuk konten dan kejadian dalam video itu tidak terjadi.
"Kami juga dalami pembuatan video itu. Informasi yang kami terima video itu dibuat di Jawa Barat," ujar Wiwit.
Menurut Wiwit pada video di Youtube paling bawah ada diskripsi disclaimer yang menyebutkan kejadian di konten itu fiktif.
"Tapi, ini menurut saya agak culas sedikit. Tentunya (video) ini sudah meresahkan yang bersangkutan (Samsudin), pagi ini berjanji untuk membuat klarifikasi terhadap video tersebut," jelas Wiwit.
Baca juga: Santri Banyuwangi Tewas Umur 14 Tahun di Pondok Kediri, Pengurus Berdusta Soal Penyebab Kematian
Baca juga: Samsudin Blitar Bikin Onar Lagi, Kapolres Sebut Cara Culas Sebar Video Boleh Bertukar Pasangan
Menurut Wiwit, video itu meresahkan dan perlu kedewasaan berpikir baik bagi yang melihat maupun yang membuat video.
Wiwit juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu membuat hal-hal maupun konten-konten yang bisa meresahkan masyarkat untuk menjadi terkenal maupun menaikkan follower dan meningkatan subscriber.
"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat. Dari diskripsi paling bawah menyebutkan konten itu dibuat fiktif belaka, namun hal ini sudah meresahkan," ujar Wiwit.
Lebih lanjut dikatakan Wiwit, Samsudin berjanji membuat klarifikasi terkait konten video yang telah dibuat.
"Kami tunggu saja (klarifikasinya), kalau tidak (ada klarifikasi) akan kami tindak lanjuti karena ini sudah meresahkan yang jelas, video itu fiktif dan tidak terjadi di Kabupaten Blitar" imbuh Wiwit.
"Tidak ada nama-nama dan tidak ada pengobatan seperti di video tersebut. Alirannya juga tidak ada di Kabupaten Blitar," tandas Wiwit.
Kontroversi Samsudin
Sosok Samsudin sendiri tidak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Pada tahun 2022 lalu, Samsudin menjadi sorotan karena perseteruannya dengan Pesulap Merah atau Marcel Radhival.
Pesulap Merah menyebut kalau pengobatan spiritual yang dilakukan Gus Samsudin palsu.
Bahkan ratusan warga Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur menggereduk padepokan milik Gus Samsudin pada (31/7/2022).
Para warga ingin praktik pengobatan spiritual itu ditutup.
"Jadi kenapa warga sampai menghendaki penutupan padepokan Gus Samsudin karena kegaduhan ini ternyata telah menyeret nama desa kami" jelas Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto.
"Desa Rejowinangun di-bully warganet di media sosial karena padepokan itu berada di desa kami," imbuh Bhagas.
Baca juga: Kronologi Truk Muatan Rokok Asal Malang Dirampok di Caruban, Modus 5 Pelaku Mengaku Sebagai Aparat
Artikel Tribunnews.com 'PROFIL Gus Samsudin, Pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati'.
Baca juga: Bedah Buku Tak Kenal Maka Taaruf Karya Mim Yudiarto di Universitas Muhammadiyah Malang
Warga menilai praktik perdukunan beragama yang dijalankan Gus Samsudin merugikan banyak orang.
"Kata warga, beberapa pasien mengeluhkan masalah praktik yang dijalankan Gus Udin (Samsudin)," tutur Bhagas.
Warga dan Gus Samsudin pun mengikuti mediasi di Kantor Polsek Kademangan (Lodaya Barat).
Bhagas menuturkan padepokan Gus Samsudin itu sepakat ditutup sementara.
"Gus Samsudin tidak bersedia jika penutupan padepokan permanen," tutur Bhagas.
Selain itu, Gus Samsudin juga melaporkan Pesulap Merah ke polisi.
Pesulap Merah juga menuntut ganti rugi Rp 100 miliar kepada Pesulap Merah.
"Kita kembali ke permasalahannya begitu yang di mana di situ saya dikatakan melakukan penipuan" ujar Gus Samsudin.
"Lalu yang ingin saya tanyakan di sini siapa yang saya tipu, mana korbannya, lalu apa alat buktinya," imbuh Samsudin.
Samsudin tak terima sehingga menilai Pesulap Merah melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
Dalam gugatan perdatanya, Samsudin meminta ganti rugi Rp 100 miliar.
"Ini bicara di sini ya penasihat hukum saya menuntut beliau Rp 100 miliar untuk hal ini," tutup Samsudin.
Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e
(Samsul Hadi/TribunJatimTimur.com)