Berita Malang Hari Ini

Pelaku Usaha UMKM Tempe Kota Malang Pertahankan Harga Jual Jelang Ramadhan

Penulis: Benni Indo
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku usaha produk tempe di Sanan, Kelurahan Purwantoro mempertahankan harga jelang Ramadan. Di saat yang sama, terjadi kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan utama pembuatan tempe. 

Pelaku usaha keripik tempe, Sentot bercerita hal yang lain. Kenaikan tidak terjadi pada bahan kedelai. Ia mengatakan harga minyak goreng (migor) ikut melonjak ketika menjelang Ramadan.

Saat ini, harga minyak goreng Rp 240.000 per kemasan 15 Kg dari sebelumnya Rp 234.000.

Begitu juga harga tepung beras sebelumnya Rp 250.000 per 25 Kg, sekarang Rp 350.000 per 25 kg. Bahkan, harga tepung tapioka turut naik semula Rp 78.000 per 10 Kg menjadi Rp 140.000 per 10 Kg.

"Saya membutuhkan 25 Kg tepung untuk bahan keripik tempe," ujarnya, Kamis (7/3/2024).

Kenaikan harga tepung beras dan tepung tapioka sejak Pilpres 14 Februari lalu.

Ia menaikkan harga keripik Rp500 per bungkus.

Sesuai rilis BPS Kota Malang, inflasi bulanan di Kota Malang 0,5 persen pada Februari 2024.

Kenaikan harga tempe memberikan andil inflasi tahunan (yoy) di Kota Malang sebesar 0,05%.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyatakan upayanya menstabilkan harga memasuki Ramadan.

Ia bersama anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan menggelar rapat tingkat tinggi setelah melihat harga-harga bahan pokok pasar dan ritel modern. 

Ia mengatakan, berdasarkan hasil tinjauan di tiga titik tersebut, TPID akan menggelar rapat tingkat tinggi untuk menentukan langkah kebijakan yang diambil.

Wahyu mengatakan kebijakan segera diambil agar harga-harga tetap stabil memasuki Ramadan.

"TPID akan merapatkan dan mencari skenario yang jelas, apakah dengan subsidi atau Warung Tekan Inflasi. Termasuk juga tempat pasarnya, seperti di Blimbing, kami intervensi dengan Warung Tekan Inflasi. Kecenderungan ini sudah diprediksi Kementerian Dalam Negeri. Gula ini yang cenderung tidak terkendali untuk harganya. Di pasar, rata-rata memang cenderung naik,"ujar Wahyu.

Wahyu juga mengatakan mempertimbangkan penggunaan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) agar bisa menekan potensi kenaikan harga Sembako. Mendekati Ramadan, Pemkot Malang berupaya memastikan kebutuhan bahan pokok tersedia stoknya, pun harganya tidak melambung tinggi. 




Berita Terkini