Lalu tim penolong yang pertama kali melihat tanda pertolongan merupakan kru Smart Air yang juga merupakan kolega korban selamat.
Dalam rapat pembahasan pada Sabtu (9/3/2024) sore, kesaksian tersebut dipaparkan dalam rapat bersama tim darurat.
"Kami meyakini itu (api) dibuat. Bisa jadi tanda untuk meminta pertolongan yang dibuat kru selamat," ungkap seorang kru smart air dalam pertemuan tersebut.
Setelah dikaji tim gabungan, Dandim Malinau, Letkol inf Alisun meminta tim penolong untuk kembali ke lokasi sejam sebelum waktu terbang berakhir.
Baca juga: 4 Cewek Open BO dari Banten dan Lampung Terjaring Operasi Gabungan Ramadhan Satpol PP Kota Malang
Baca juga: Heru Tjahjono Potret PNS yang Sukses jadi Bupati hingga Sekdaprov Jatim, Kini Bakal Lolos ke Senayan
Pria yang berpengalaman tugas di Belantara Perbatasan Papua tersebut memutuskan untuk dropping perbekalan dan menerjunkan tim pertolongan pertama di lokasi.
Saat itu, tim belum bisa memberikan keterangan resmi untuk menjaga kondisi batin keluarga korban.
Alhasil, sore kemarin, korban selamat yakni pilot M Yusuf dan jenasah satu kru yang meninggal dunia berhasil dievakuasi dari lokasi ke Tarakan.
"Saat ini masih ada rekan kita dari tim yang bertahan di lokasi untuk mengevakuasi korban tadi dan sejumlah kelengkapan pesawat. Insyallah, besok akan dijemput," ungkap Alisun.
Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e