Semenit berselang, Persebaya yang mendapatkan peluang emas. 

Sempat terjadi insiden di kotak pinalti antara Paulo Henrique dengan kiper Arema FC Dicky Agung.

Namun wasit Gideon Dapaherang yang memimpin pertandingan tidak melihat hal tersebut sebagai pelanggaran.

Pada menit 61, Arema FC mendapatkan penalti dari wasit usai Kadek Raditya dianggap melakukan hands ball.

Namun Dedik Setiawan yang menjadi algojo gagal membawa Arema FC menyamakan kedudukan.

Memasuki pertengahan babak kedua, Singo Edan terus melakukan serangan ke jantung pertahanan Bajul Ijo.

Sementara Persebaya lebih memilih untuk melakukan serangan balik.

Pada menit 71, Coach Widodo memasukkan Greg Nwokolo menggantikan Samuel Balinsa untuk menambah daya gedor serangan.

Memasuki menit 78, Arema FC mendapatkan peluang emas melalui kaki Flabio Soares.

Tendangan pemain bernomor punggung 21 itu terlalu lemah, sehingga membuat kiper Andhika dengan mudah menangkap bola tersebut.

Pada menit 80, Paul Munster memasukkan Kasim Botan menggantikan Andre Oktaviansyah.

Dua menit berselang, Singo Edan kembali mendapatkan peluang melalui Greg Nwokolo.

Sudah berdiri satu lawan satu dengan kiper, pemain gaek tersebut gagal menceploskan bola ke gawang Persebaya.

Meski terus menerus mengurung pertahanan Persebaya Surabaya, Singo Edan gagal menyamakan kedudukan sampai menit 83.

Hingga wasit memberikan tambahan waktu 5 menit, skor 0-1 pun bertahan untuk kemenangan Persebaya Surabaya.

Atas hasil ini, Arema FC gagal membalaskan kekalahan pada putaran pertama lalu di kandang Persebaya Surabaya.

Saat itu, Singo Edan kalah dengan skor 3-1 saat bermain di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.