SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Bantuan demi bantuan mulai berdatangan untuk Aditya Daiva Ardhani (13), bocah Kediri yang viral merawat kedua orang tuanya yang sakit stroke seorang diri.
Adit yang sebelumnya bersekolah di Blitar mulai dipindahkan ke Kediri. Perpindahannya pun dibantu oleh Dinas terkait guna kemudahan Adit mengakses pendidikan.
Setelah sebelumnya menerjunkan empat Dinas, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berkunjung ke rumah Adit.
Dalam obrolannya, Mas Dhito sapaan bupati muda ini memberikan dukungan kepada Adit yang selama ini tidak bisa melanjutkan pendidikannya supaya terus bersekolah hingga jenjang yang lebih tinggi.
Baca juga: Sosok Aditya Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibu Sakit Stroke Rela Putus Sekolah, Sehari-hari Nyapu Masak
"Saya ingin Adit bisa sekolah tinggi. Saya mau membantu sampai bisa kuliah."
"Kami sudah bertemu dan Adit menyatakan mau sekolah sampai jenjang yang lebih tinggi," kata Mas Dhito, Selasa (21/5/2024).
Adit bersama kedua orang tuanya, Samini (39) dan Priyanto (48) memang baru beberapa bulan ini pindah dari Kota Blitar ke Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri yang merupakan kampung halaman ibunya.
Karena harus merawat kedua orang tuanya yang sakit stroke dan pindah ke Kediri, Adit yang masih duduk di kelas 1 SMP itu pun terpaksa tidak bisa bersekolah.
Supaya bisa melanjutkan sekolahnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri membantu proses perpindahan sekolah Adit dari SMP di Kota Blitar ke SMP Plosoklaten 1 yang paling dekat dengan rumahnya saat ini.
Mas Dhito pun memberikan motivasi pada Adit untuk terus semangat mengenyam pendidikan.
Ia pun berjanji, meski kelak sudah tak menjadi Bupati Kediri lagi, ia akan tetap membantu Adit.
Mas Dhito sangat mengapresiasi Adit, di usianya yang masih anak-anak dia dapat memberikan contoh pelajaran untuk terus berbakti kepada orang tua.
Mas Dhito berharap, melalui pendidikan yang tinggi, Adit nantinya dapat mengangkat derajat keluarganya.
Mas Dhito dan Adit pun saling bertukar nomor ponsel. Tak hanya itu, Mas Dhito juga memberikan bantuan laptop serta beasiswa untuk menyemangati anak ini dalam belajar.
"Kami lakukan yang terbaik untuk menyemangati Adit," ungkap Mas Dhito.