“Begitu diinput, datanya seharusnya sudah terkunci. Jadi jarak ini yang diadu dengan data siswa yang dimasukkan berikutnya,” jelas Hery.
Hery mempertanyakan perubahan ini, karena dimungkinkan terjadi karena cawe-cawe manusia.
“Tidak mungkin perubahan itu by system. Pasti ada orang yang dengan sengaja mengubahnya,” tegas Hery.
Salah satu pengacara kondang Tulungagung ini menerangkan, titik azimut sudah ada ketika siswa mengambil PIN pendaftaran.
Jadi, saat siswa mendapatkan PIN jarak rumah ke sekolah sudah dikunci.
Dengan demikian azimut itu tidak mungkin berubah jika tidak diotak-atik manusia.
Pihak Sekolah Sebut Pihak Provinsi yang Bisa Akses Merubah Data
Panitia PPDB SMAN 1 Kedungwaru, Sudarwanto, perubahan azimut sudah di luar ranah panitia PPDB.
"Mengubah azimut itu sudah di luar yang bisa kami lakukan," ujar Sudarwanto, saat ditemui Sabtu (29/6/2024).
Sudarwanto menambahkan, panitia PPDB sudah melakukan verifikasi berdasar kartu keluarga siswa.
Pihaknya juga mencari titik alamat rumah hingga ketemu jaraknya.
Saat terjadi perubahan azimut sejumlah siswa, Sudarwanto mengaku ikut heran.
"Kami hanya bisa memantau, kok bisa berubah jadi 3 meter? Kami tidak bisa menjawab, kenapa bisa berubah," katanya.
Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 1 Kedungwaru ini menegaskan, panitia PPDB tidak punya akses mengubah azimut pendaftar PPDB.
Pihak yang punya akses untuk melakukan perubahan adalah panitia di Provinsi.
Pihaknya hanya bekerja memverifikasi data sesuai Juknis yang ada.
"Operator sudah kerja keras untuk memverifikasi data sesuai Juknis, karena sudah menjadi kontrak pakta integritas dengan Cabang Dinas Pendidikan," tegasnya.
Ikuti Updatenya di Google News SURYAMALANG.COM