"Padahal ibu kandung memiliki penyakit jantung yang turun ke Isabella. Jadi papanya itu belum bisa menerima Isabella," ungkapnya.
Sejak duduk di bangku kelas 2 SD, Isabella berjuang agar dirinya bisa diterima di tengah keluarga.
Perjuangan itu membuahkan hasil saat dirinya hendak menginjak usia 17 tahun.
"Setiap tahunnya itu, ia punya misi 14 hari agar diterima oleh keluarganya. Tapi diterimanya waktu usia 17 tahun, di sisa akhir hidupnya," ulas Firda yang saat ini masuk di semester dua.
Dari novel yang ia tulis, Firda menyampaikan pesan agar orangtua tetap menyayangi anak dalam kondisi apapun.
Anak-anak yang tengah mendahapi persoalan juga diajak tidak menyerah.
"Untuk orangtua, harus menyayangi anak. Anak-anak di luar sana, sebanyak apapun masalah yang dihadapi, jangan menyerah. Cerita ini berdasarkan pengalaman karangan. Saya memang suka mengarang cerita, jadi saya ingin mengeluarkan isi pikiran itu saja," paparnya.
Bukunya telah terjual hampir 1.000 eksemplar sejak terbait sekitar sebulan lalu.
Capaian ini di luar ekspektasi Firda yang awalnya hanya mengira terjual sekitar 500 eksemplar.
Ia mengawali popularitas ceritanya di Tiktok, kemudian ada penerbit yang tertarik, yakni Akad Media Cakrawala. (Benni Indo)