Profil 2 Polisi yang Rampok Mobil Pengisi Uang ATM Rp 5,6 Miliar, 8 Tahun Bertugas Pangkat Briptu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil 2 Polisi yang Rampok Mobil Pengisi Uang ATM Rp 5,6 Miliar, 8 Tahun Bertugas Pangkat Briptu

SURYAMALANG.COM, - Terungkap profil 2 polisi yang rampok mobil pengisi uang ATM Rp 5,6 miliar di Padang Pariaman, Sumatera Barat. 

Selain dua orang polisi, ada satu warga sipil seorang driver ojek online (ojol) yang ikut serta dalam aksi perampokan mobil pengisi uang ATM tersebut. 

Salah satu dari polisi yang merampok uang diketahui sudah 8 tahun bertugas dengan pangkat Briptu (Brigadir Polisi Satu).

Perampokan mobil pengangkut uang ATM terjadi pada Senin (26/8/2024) malam. 

Baca juga: Sosok Perampok Mobil Pengangkut Uang ATM Rp 5,6 Miliar Ternyata Polisi dan Ojol, 7 Box Dibawa Kabur

Pelaku berhasil diamankan oleh petugas gabungan dari jajaran Polres Padang Pariaman, Polresta Padang, dan Polda Sumbar pada Selasa (27/8/2024).

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menyebut dua oknum anggota polisi yang terlibat berasal dari Direktorat Sabhara Polda Sumbar.

Satu anggota Polri berpangkat Briptu yang sudah berdinas 8 tahun, sudah berkeluarga, dan sudah mempunyai dua orang anak.

Sedangkan satu anggota lainnya berpangkat Bripda masih bujang dan baru berdinas 1 tahun 11 bulan.

Mengutip TribunPadang.com, profil tiga orang pelaku antara lain sebagai berikut; 

1. NPP Anggota Polri

Dua oknum polisi dan satu orang sipil pelaku perampokan mobil pengisi uang ATM (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Pelaku pertama berinisial NPP adalah anggota Polri berusia 29 tahun 

NPP warga yang beralamat di Jalan Kandis Teleng Rt 03/Rw 02, Kelurahan Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

2. MSAD Anggota Polri

Pelaku kedua berinisial MSAD adalah anggota Polri berusia 21 tahun 

MSAD warga yang beralamat di Asrama Polisi Jati, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang.

3. HS Driver Ojol

Selanjutnya satu orang sipil berinisial HS (38) buruh harian lepas atau driver ojol.

HS  beralamat di Jalan Wirasakti V, Rt 02/Rw 13, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.

Kronologi Kejadian

Polda Sumatera Barat (Sumbar) menggelar konferensi pers mengungkap kasus perampokan mobil jasa pengisian ATM.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di depan Jaya Sentrikon Fly Over, Kampung Kasang Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

Pada pukul 23.00 WIB pengawal mobil jasa pengisian uang ATM atas nama Bripda Steven Imanuel Harahap dihubungi oleh orang yang mengaku bernama Iptu Hendra. 

Pukul 01.00 WIB mobil Daihatsu Grand Max (mobil jasa pengisian ATM) berhenti dekat PT Jaya Sentrikon.

Pukul 01.30 WIB, pelaku mendatangi saksi Bripda Steven dan melakukan penodongan.

Pukul 01.30 WIB pelaku melaksanakan aksinya di lokasi kejadian.

Pukul 02.00 WIB pelaku melarikan diri.

Pukul 06.00 WIB penyidik dan Opsnal Polres Padang Pariaman melakukan pengecekan lokasi kejadian.

Selanjutnya pukul 15.00 WIB terendus diduga keberadaan pelaku inisial HS di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.

Pukul 15.10 WIB pelaku tidak ditemukan, tetapi barang bukti berupa kendaraan ditemukan di samping SDN 15 Surau Gadang dekat rumah pelaku inisial HS, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang.

Pukul 20.00 WIB dilakukan penggeledahan di rumah orang tua dari pelaku inisial HS di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman.

Polisi menemukan pelaku inisial HS dan barang bukti.

Pukul 22.00 WIB pelaku oknum anggota Polri berinisial NPP dan MSAD menyerahkan diri ke Polda Sumbar.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, mengatakan apa yang disampaikan dalam Pers Rilis pada hari ini adalah awal dari suatu kejadian, belum secara keseluruhan lagi. Akan kembali disampaikan.

"Awalnya diamankan satu orang sipil. Setelah penangkapan yang pertama dilakukan pengembangan yang tidak kurang dari 24 jam bisa terungkap semuanya. Jadi ketiga pelaku sudah berhasil diamankan," kata Irjen Pol Suharyono mengutip TribunPadang.com.

Awalnya Laporan tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini terjadi di wilayah satu Polsek, kemudian disampaikan ke Polres Padang Pariaman, dan terus ke Polda Sumbar.

"Motif dari melakukan tindak pidana dengan sasarannya uang, pasti yang diambil adalah uang. Namun, di balik itu ada motif apa sedang kami dalami" ujar Suharyono. 

"Termasuk pertemuan antara sipil dan dua anggota kami seperti apa rencananya. Pendalamannya masih berlangsung hari ini dan selanjutnya," imbuh Suharyono.

Selanjutnya untuk otak pelaku masih didalami. Namun, untuk pelaku yang menghubungi Bripda Steven adalah inisial HS dan mengaku anggota Polri berpangkat Iptu.

"Kalau dari keterangan saksi, yang hadir pertama kali satu orang, yaitu inisial HS" terang Suharyono. 

"Pelaku tersebut mengaku berpangkat Iptu bertemu dengan personel yang mengawal dan terjadi obrolan, tetapi lokasinya agak jauh untuk pengalihan, barulah dua orang oknum ini beraksi," katanya.

Dalam laporan sebelumnya, uang sebesar Rp 5,6 miliar yang ada di dalam brankas sebanyak tujuh box diambil pelaku namun kini Irjen Pol Suharyono meluruskan jumlah sebenarnya. 

Suharyono mengatakan, pelaku hanya membawa kabur uang sebanyak Rp 2,5 miliar, tetapi jumlah uang dari vendor yang dibawa keluar adalah sebanyak Rp 6,2 miliar.

Sebelum kejadian di Fly Over Bandara BIM, mobil jasa pengisian ATM telah singgah di dua titik untuk mengisi ATM. Lokasi pertama Rp 300 juta rupiah, dan lokasi kedua Rp 800 juta rupiah.

"Akhirnya uang yang tersisa itulah yang dirampok, dan hanya terbawa Rp 2,5 miliar karena mobil pelaku hanya bisa menampung sebanyak itu," pungkas Suharyono. 

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, bersama dengan jajaran memperlihatkan barang bukti uang (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Pantauan TribunPadang.com ketiga pelaku terlihat dihadirkan di ruangan konferensi pers dengan memakai baju bertuliskan tahanan berwarna biru lengkap dengan penutup kepala.

Selain itu terlihat ada barang bukti berupa uang tunai pecahan Rp 100 ribu dan Rp50 ribu, brankas uang, jaket, kunci kendaraan, helm, sarung tangan berwarna hitam, dan lainnya.

(TribunPadang.com/Rezi Azwar)

 

 

Berita Terkini