Berita Malang Hari Ini

Siti Ruby Aliya Rajasa Yudhoyono Keynote Speaker di UB, Dorong Mahasiswa Tak Malas Membaca Literasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siti Ruby Aliya Rajasa Yudhoyono SBm MA menjadi keynote speaker di seminar Gerakan Literasi dan Gemar Membaca Buku Untuk Meraih Indonesia Emas 2024 di FIA Universitas Brawijaya (UB), Kamis (4/9/2024)

SURYAMALANG.COM, MALANG - Siti Ruby Aliya Rajasa Yudhoyono SBm MA, menantu presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono menjadi keynote speaker di seminar "Gerakan Literasi dan Gemar Membaca Buku Untuk Meraih Indonesia Emas 2024" di FIA Universitas Brawijaya (UB), Kamis (4/9/2024).

Di acara itu, Alya pada awalnya menceritakan tentang kegiatannya saat masih sebagai mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB.

Dimana pada 2006, ia menjadi co founder Satoe Indonesia bersama teman-temannya untuk kepentingan meningkatkan literasi di masyarakat.

"Saat itu saya jadi Maba di SBM ITB. Jauh sebelum mengenal suami saya, saya melakukan kegiatan itu sesuai kemampuan mahasiswa. Kami minta izin pada kaprodi dan dekan. Kami melihat banyak kesenjangan di Bandung. Visinya memberikan kontribusi pendiidkan bagi masyarakat di Ciwidey, Bandung," tuturnya. 

Dibangunlah program membangun rumah pintar di dua desa di Ciwindey.

Selain ada buku juga ada sentra bermain edukasi. Juga kegiatan menunjang kewirausahaan bagi orangtua. Juga dilakukan kegiatan fund rising yang hasilnya untuk memberdayakan masyarakat. Ia juga ikut diskusi panel internasional.

"Kenapa anak muda dihighligt dalam bergerakan?" tanyanya pada mahasiswa.

Menurutnya, anak muda memiliki waktu, energi. Kadang gerakan itu berlangsung sampai malam.

Karena itu ia memberikan contoh kegiatan di masa mudanya dan foto-foto agar bisa ditiru juga oleh mahasiswa sekarang. 

"Waktu itu saya dan teman-teman juga seusia kalian. Jadi kegiatan seperti itu juga bisa kalian lakukan untuk meningkatkan literasi," kata ibu empat anak ini.

Ia menyampaikan tentang rendahnya minat membaca orang Indonesia.

Indonesia masuk peringkat 60 dari 61 negara dalam hal minat baca menurut CCSU 2016.

Penelitian Unesco pada 2017 menyebut minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen atau hanya 1 dari 1000 orang. 

Beberapa mahasiswa yang hadir ditanya Aliya, istri Ibas Yudhoyono ini tentang buku bacaan terakhir mereka. 

Ternyata banyak juga yang membaca buku pengembangan diri.

Ada juga mahasiswa yang di forum itu mengaku menulis opini di media massa. 

Menurut dia, apa yang dilakukan mahasiswa sudah baik dan menambah literasi diri.

Jadi gemar membaca harus dimulai dari diri sendiri.  Dimana membaca adalah pondasi alasan untuk meningkatkan literasi.

Dengan bekal kecakapan literasi yang baik akan menunjang  kemampuan belajar sepanjang hayat untuk terus berkembang.

Tantangan di era digital adalah lebih banyak membuka HP daripada membaca buku.

Bahkan bisa delapan jam sehari. Jika dimulai dari diri sendiri bisa dengan membiasakan baca buku 20 menit sebelum tidur.

Ini juga bermanfaat mengurangi paparan radiasi dari HP dan eksposur informasi dari sistem algoritma. Dimana informasinya itu-itu saja. 

Dampak dari penggunaan gadget berlebihan dengan disrupsi informasi juga memberikan panic disorder, depresi, gangguan kecemasan. 

Menurut Alya, dengan membaca 15-20 menit saja bisa meningkatkan kosa kata.

Ia memberi ide peningkatan literasi misalkan arisan buku, bikin usaha book cafe, garage book di car wash. Atau membuat karya di wattpad. 

Di acara itu, Aliya membawa banyak hadiah bagi mahasiswa yang bisa menjawab pertanyaannya. Ada buku karya Presiden SBY, mukena traveling dari Annisa Pohan, kakak iparnya, earphone dan lainnya.  

Dekan FIA Prof Drs Andy Fefta Wijaya MDA PhD mengatakan tema yang diangkat dalam acara merupakan tema bagus.

"Literasi memiliki peran penting di Indonesia. Sebab dengan literasi bisa mengambil keputuaan yang tepat. Literasi yang baik juga mendorong kreatiVitas," kata Andy.

 

Berita Terkini