"Tentunya ini kami tolak, kenapa dia (terduga pelaku) tidak datang sendiri dan menyampaikan ke kami. Malah justru membawa kuasa hukum, ngakunya karena sedang sakit," katanya.
"Karena tidak ada itikad baik dan sekaligus sebagai warga negara taat hukum, kami datang ke Polresta Malang Kota untuk membuat laporan," tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol I Gusti Agung Ananta menuturkan, bahwa pihaknya telah menerima pengaduan dari King Abdi tersebut.
"Sudah kami terima pengaduannya. Dan saat ini masih kami lakukan penyelidikan," tandasnya.
Sosok King Abdi
Melihat dari akun TikTok-nya, kini King Abdi sudah memiliki lebih dari 2,6 juta pengikut.
Namun, kesuksesan ini tidak ia dapatkan secara instan.
Ketika hadir sebagai bintang tamu dalam acara FYP TRANS7, King Abdi bercerita bahwa dirinya sempat hidup susah.
Ia bahkan pernah mengamen hingga merantau ke Bali untuk menjadi buruh cuci piring.
King Abdi mengungkap dirinya sudah hidup di jalanan sejak kelas lima SD.
Ia bercerita, sang Bunda bahkan harus sampai menggadaikan baju agar bisa membeli beras.
"Pernah (tinggal di jalanan). Jadi dulu itu hidupnya susah. Dulu aku mulai hidup di jalan itu kelas lima SD. Karena kondisi keluarga enggak punya (uang)," katanya.
"Bahkan sampai Ibuku itu kalau mau makan, ngasih makan anak-anaknya itu ya dengan gadein baju yang aku hari raya pakai. Itu digadein untuk dapat uang supaya bisa beli nasi dan beras," sambungnya.
Ketika mengamen, dirinya juga sering membungkus makanan sisa orang.
Nantinya, makanan sisa ini akan ia makan bersama-sama.