Respons orangtuanya juga senang karena ia bisa meneruskan sekolahnya.
"Saya kan bekerja sampai jam 15.00 WIB, malam harinya sekolah di PKBM," jelasnya.
Di PKBM Kartini, hari sekolahnya pada Senin sampai Kamis mulai pukul 18.00 sampai 21.00 WIB. Tapi di setiap PKBM tidak sama. Dengan durasi belajar tiga jam, maka tidak ada jam istirahat.
Warga belajar lainnya di PKBM Kartini adalah Bayu Saputra. Ia kelas 2 Paket C. Ia awalnya sekolah di sebuah SMK Negeri di Kota Malang. Ia keluar dari sekolah formal pada 2022.
Dengan sekolah paket, ia bisa fokus main game sebagai joki di game online PUBG untuk mendapat uang namun masih bisa meneruskan pendidikan.
"Kalau lulus Paket C, saya akan bekerja atau kuliah," jawab Bayu.
Orang tuanya juga mendukungnya meneruskan sekolah di PKBM.
Menurut Bening, warga belajar PKBM trendnya berbeda beberapa tahun terakhir. Jika dulu pernah anak jalanan, tapi sekarang memang siswa dengan kesadaran sendiri langsung sekolah ke PKBM dibanding ke sekolah formal. Apalagi jika anak tersebut sudah menemukan passionnya.
Sehingga antara passion dengan belajar di pendidikan non formal sama-sama berjalan. Bahkan anak-anak yang memiliki prestasi non akademik banyak yang ke PKBM karena fleksibelitas waktunya.
Tapi juga masih ada PNS yang meneruskan ke PKBM untuk perbaikan masa depannya dengan meningkatkan jenjang pendidikannya. Misalkan tukang sapu di DLH.
Menurut Bening, tutornya memakai guru fresh graduate dari univeraitas di Kota Malang. Juga ada praktisi karena tergerak menjadi tutor di lembaganya. Ia mengakui pernah juga memakai guru dari sekolah formal. Tapi justru "bentrok" dengan warga belajar karena sang guru membawa feel dari sekolah formal ke PKBM.
"Mereka (warga belajar) kadang belum-belum sudah terhakimi oleh gurunya. Karena membawa rasa yang sama dengan sekolah formal," cerita Bening.
Sehingga sekolah non formal jadi seperti sekolah formal. Maka ada yang lalu malas sekolah.
"Maka kita pakai yang fresh graduate. Masih muda-muda dan bisa mengikuti alurnya gen Z yang susah dikendalikan ketika dibenturkan dengan yang sedikit kolot."
"Dari pembelajaran saja ada yang request maunya begini. Saya mau ulangannya bentuk kuis, game. Ulangan mau dikirimi. Itu mereka ajukan ke tutor," tambah wanita berhijab ini.