Ternyata, obat-obatan tersebut bernama deksametason dan pronicy.
Khasiatnya, menggemukkan badan dan penambah nafsu makan. Namun, diperuntukkan bagi orang dewasa.
Selain itu, kedua obat tersebut, juga mengandung steroid. Berdasarkan yankes.kemenked.go.id, steroid merupakan obat bersenyawa dengan aktivitas antiperadangan dan dapat menekan sistem imunitas tubuh.
"Karena curiga ini serbuk apa. Dicarilah sumbernya sampai ketemu pil-pil tersebut. Dan disearching di Google ternyata tulisannya obat penggemuk badan (penambah nafsu makan)," jelasnya, melalui stiker pada foto contoh pil yang diperoleh dari Google.
Lantaran merasa yakin bahwa pil obat-obatan orang dewasa tersebut diduga kuat diminumkan kepada anaknya EL, LK lantas membawa sang anak ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan medis. Hasilnya, mengagetkan.
Dari pemeriksaan tes hormon, ternyata sistem hormon pada tubuh sang bayi dalam keadaan lebih rendah dari kondisi normal. Termasuk Hormon Kortisol pada tubuh bayi EL.
Berdasarkan situs yankes.kemenkes.go.id, Hormon Kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal berfungsi mengontrol fungsi jantung, pembuluh darah, tekanan darah, kasar gula dan mengurangi peradangan.
"Dan yes bener banget. Hasilnya keluar bikin syok. Hormonnya tuh rendah semua. Apalagi hormon kortisol itu di bawah batas normal."
"Hormon kortisol ini yang mengatur segala aktivitas kita. Dari yang kita bisa bergerak, tenaga dan lainnya. Tapi waktu itu jujur kami gak seberapa paham efek dari rendahnya hormon kortisol," terangnya.
Akhirnya meyakini bahwa kondisi penurunan fungsi sistem hormonal dalam tubuh bayi EL karena konsumsi dua jenis obat yang bukan peruntukannya itu.
LK mulai membuat perhitungan. Tentunya, mendamprat si babysitter yang dibayar jasanya untuk merawat bayi EL selama ini.
Akhirnya ditemukan fakta, bahwa si babysitter itu mengakui telah mencekoki bayi EL dengan kedua obat itu, hampir setiap hari.
Dan, yang bikin kelakuan si babysitter benar-benar tak bisa dimaafkan oleh LK, ternyata, perlakuan tersebut telah berlangsung selamat setahun.
"Jadi peristiwa ini sudah terkuak dari Agustus lalu. Di mana suster dari anakku yang kedua, notabene juga yang udah merawat semenjak bayi. Ikut kerja sejak Oktober 2022," jelasnya.
"Ternyata kasih obat ini ke anakku selama 1 tahun (September 2023-Agustus 2024) tanpa sepengetahuanku," terangnya.