SURYAMALANG.COM, KEDIRI – Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Grand Panglima Resto, Selasa (19/11/2024).
Pertemuan tersebut membahas langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2025.
Pada tahun ini, sasaran inflasi nasional berada di angka 2,5 persen ± 1 persen. Kota Kediri berhasil mencatatkan inflasi year-to-year sebesar 0,91 persen pada Oktober 2024, menjadikannya salah satu dari 10 kota dengan inflasi terendah di Indonesia.
"Capaian ini berkat komitmen kuat pengendalian inflasi melalui berbagai program seperti operasi pasar, bazar pangan murah, serta koordinasi TPID," kata Zanariah.
Zanariah menyampaikan arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai pengendalian inflasi. Ia menekankan pentingnya memastikan ketersediaan stok secara rutin dan mempercepat impor bahan baku pakan.
"Antisipasi dampak cuaca terhadap produksi pertanian juga harus menjadi prioritas daerah," imbuhnya.
Untuk mengendalikan harga, TPID Kediri diinstruksikan memantau fluktuasi harga komoditas harian dan mingguan.
Selain itu, ditargetkan ada penurunan harga komoditas yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Menurutnya, data harus direkonsiliasi dan diintegrasikan agar intervensi bisa tepat sasaran.
TPID juga telah menyusun langkah strategis menghadapi HBKN 2024. Salah satu program utama adalah monitoring harga yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Hasilnya akan dipublikasikan melalui Siskaperbapo dan portal Siasat.
Kerja sama dengan berbagai pihak turut menjadi fokus TPID. Beberapa mitra strategis seperti Asosiasi Petani Cabai Kabupaten Kediri dan Asosiasi Penangkaran Bawang Merah Kabupaten Nganjuk telah menandatangani perjanjian untuk memastikan pasokan komoditas seperti cabai, bawang merah, beras, telur ayam, minyak goreng, dan gula pasir.
TPID juga akan menggelar Operasi Pasar Nataru pada 9-13 Desember 2024.
"Operasi pasar ini menjual komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar Zanariah.
Sosialisasi belanja bijak juga dilakukan melalui baliho dan talkshow radio guna mencegah panic buying. Zanariah berharap pertemuan tersebut dapat menjadi forum produktif.
"Semoga kita bisa menemukan solusi bersama dan memperkuat kolaborasi guna mencapai target inflasi yang telah disepakati," tutupnya.