Andhe Kristian, perwakilan Jasa Raharja Kediri, juga menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.
"Berdasarkan data, pelajar masih menjadi salah satu penyumbang angka kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi. Rata-rata korban kecelakaan membutuhkan biaya sekitar Rp14 juta untuk perawatan di rumah sakit," papar Andhe.
Ia menambahkan bahwa program bus sekolah ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan di kalangan pelajar.
"Jika siswa menggunakan transportasi yang lebih aman seperti bus sekolah, risiko kecelakaan dapat ditekan, sehingga orang tua tidak perlu khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka," ungkapnya.