SURYAMALANG.COM, GRESIK - Tradisi memandikan sapi dengan air Sendang Bidadari di Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik masih terus dilestarikan.
Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dahulu kala dan masih digelar di tahun 2024 ini.
Tradisi memandikan sapi dengan air Sendang Bidadari ini sangat sakral.
Sapi harus terlebih dahulu dikirab untuk melakukan proses ritual.
Ada tokoh masyarakat setempat yang akan menyiram jalan dengan air Sendang Bidadari.
Jalan yang akan dilintasi kirab cikar delapan ekor sapi dan dinaiki tokoh masyarakat hingga petani.
Diketahui tradisi ini berada di wilayah utara Kabupaten Gresik. Dilaksanakan setiap tahun.
Sapi dikirab sejauh dua kilometer menuju halaman wisata alam Gosari, yang di sana ada mata air Sendang Bidadari.
Air dari Sendang Bidadari ini diambil menggunakan kendi, dibawa oleh lima wanita yang menari di atas panggung.
Mereka menari sembari membawa Sendang Bidadari dadi dalam kendi.
Terlihat warga berjajar bergotong royong saling meringankan menyerahkan air Sendang Bidadari kepada sesepuh atau tokoh masyarakat.
Tradisi yang juga dikenal ritual memandikan Rojokoyo atau hewan berupa sapi ini dimulai.
Sesepuh desa, tokoh masyarakat memandikan sapi dengan cara menyiramkan air Sendang Bidadari dari dalam kendi ke kepala sapi dan badannya.
Setelah ritual memandikan selesai, delapan ekor sapi kemudian diserahkan lagi kepada pemiliknya.
Misbkhud Dawam, tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, tradisi ini diselenggarakan setiap tahun.