SURYAMALANG.COM, - Sosok sopir truk tabrak bus pariwisata rombongan SMP di Tol Pandaan-Malang resmi jadi tersangka.
Akibat peristiwa itu, 40 siswa mengalami luka-luka serta 4 orang lainnya meninggal dunia termasuk sopir dan kernet bus.
Kecelakaan maut di Tol Pandaan-Malang terjadi pada Senin (23/12/2024) di KM 77+300 A wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Sosok sopir truk bernama Sigit Winarno (65) mengemudikan Mitsubishi nopol S 9126 UU.
Baca juga: Olah TKP Kecelakaan Maut yang Menewaskan 4 Korban di Tol Pandaan-Malang, Ini Hasil Temuan Polisi
Menurut Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, sopir truk ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara pada 24 Desember 2024 di Pos Pelayanan Karanglo.
Kepolisian telah mengumpulkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan saksi maupun ahli.
"Kita menemukan persesuaian antara alat bukti dalam peristiwa musibah kecelakaan ini terdapat unsur kelalaian atau kesalahan yang dilakukan oleh sopir truk" kata Kholis.
"Saudara Sigit Winarno ini kami tetapkan menjadi tersangka," lanjut Kholis dalam pers rilis yang dilakukan di Pos Pelayanan Karanglo, Rabu (25/12/2024).
Sigit dikenakan sangkaan Pasal 310 ayat (1), (2), (3), dan (4) Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang Lalu Lantas Angkutan Jalan dengan hukuman pidana penjara maksimal 6 tahun.
Baca juga: Tangis Calon Istri Kernet Bus Tewas di Tol Pandaan-Malang Pingsan Berkali-kali, 2 Minggu Lagi Nikah
Terhadap tersangka, Kholis menyebut belum dilakukan penahanan karena tersangka saat ini masih menjalani rawat inap di RS Prima Husada Singosari.
"Saudara Sigit Winarno saat ini dalam pengawasan penyidik dari Satlantas Polres Malang dan dalam pengawasan ketat bersama tim dokter," terangnya.
Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang memang terjadi karena truk yang dikendarai Sigit Winarno berhenti di bahu jalan KM 78+800.
Di TKP, truk tidak kuat menanjak karena overhaet sehingga Sigit Winarno turun dari truk untuk mengambil ganjal kayu.
Setelah mengambil kayu, Sigit mengganjalnya di ban truk bagian depan, namun, kayu tidak kuat menahan sehingga truk mundur tanpa kendali.
Bahkan, ketika ditunjukkan di hadapan media, kayu dalam keadaan terbagi menjadi dua.