"Ibu itu meminta pernikahan kami dibatalkan," ujar Tsaniyya.
Kondisi itu membuat Tsaniyya syok.
Ribut-ribut pun tak bisa dihindari.
Namun, karena hari pernikahan sudah semakin dekat, keluarga Agung dan Tsaniyya sepakat melangsungkan acara.
Selesai pertemuan itu, Tsaniyya dan Agung masih komunikasi.
Namun, malam menjelang hari pernikahan Agung mulai kembali sulit dihubungi.
Hingga pada hari pelaksanaan batang hidung Agung tak muncul.
Hanya ayah dan ibu Agung yang datang di acara pernikahan.
"Mereka hanya bisa minta maaf," ucapnya.
Orangtua menyebut bahwa dini hari Agung sempat pamit keluar rumah untuk membeli nasi goreng.
Namun, laki-laki itu tidak kembali lagi.
Tsaniyya sempat depresi karena pernikahannya berantakan.
Dia sempat berupaya bunuh diri.
Beberapa pekan setelah gagal menikah, keluarga kedua pihak sempat bertemu untuk mediasi.
Namun, upaya perdamaian itu tidak ada titik temu.