Pihak sekolah juga berkomitmen untuk menyediakan bimbingan belajar bagi para siswa yang akan mengikuti ujian tersebut.
“Saya meminta maaf kepada seluruh orang tua dan siswa. Kami siap untuk memberikan bimbingan belajar dari GO dan Ruang Guru agar siswa-siswa yang memenuhi syarat bisa lulus UTBK,” tambahnya.
Mendengar ucapan sang guru, para siswa makin emosi.
Mereka kadung kecewa dengan sang guru yang bak menghancurkan kesempatan emasnya masuk PTN tanpa tes.
"Secara pribadi saya mau minta maaf kepada para siswa dan saya mengaku bersalah atas kelalaian saya. Adapun solusi yang kami berikan, bahwa sekolah akan membiayai untuk siswa eligible mengikui bimbel GO yang akan dibiayai sekolah selama 3 bulan," ujar sang guru.
Setelah mendengar solusi yang ditawarkan pihak sekolah, ratusan murid masih tak terima.
Hingga akhirnya seorang guru biologi ikut berorasi depan sekolah.
Bak ingin membela rekannya, guru wanita tersebut mempertanyakan soal banjir.
Guru itu seolah ingin menyalahkan banjir atas gagalnya ratusan siswa ikut SNBP.
Mendengar ucapan sang guru, para siswa makin emosi.
"Ibu tanya kalian semuanya. Siapa yang mendatangkan banjir? siapa?" tanya bu guru sambil berteriak.
"Lah? Lah!" teriak ratusan murid lebih kencang.
Terkait dengan ucapan bu guru yang bak menyalahkan banjir atas gagalnya ratusan siswa ikut SNBP, seorang siswa SMA Negeri 1 Mempawah mengurai pembelaan.
Siswa bernama Muhammad Hafis itu mengaku kecewa dengan gurunya yang lalai tersebut.
Sebab kata Hafis, banjir tak bisa dijadikan alasan untuk telat menginput data karena waktu yang diberikan cukup panjang.