Berita Malang Hari Ini

Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

SURYAMALANG.COM, MALANG - Heru (bukan nama sebenarnya) sempat kebingungan saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melarang pengecer menjual elpiji 3 kilogram (Kg).

Saat pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut, pemilik pangkalan di Kota Malang ini cukup kesulitan menjual gas melon.

Heru tidak banyak menjual elpiji 3 Kg pada Senin (3/2), atau tiga hari setelah penerapan kebijakan tersebut. Sebab, mayoritas pelanggannya adalah pedagang eceran.

"Biasanya 100 tabung itu bisa laku dalam sehari. Saat ada kebijakan itu, saya kesulitan menjual elpiji 3 Kg, karena pangkalan hanya boleh menjual ke warga," ucap Heru kepada SURYAMALANG.COM.

Pembatasan penjualan tersebut membuat Heru kalang kabut. Pangkalan terpaksa mengubah sistem penjualan. Jika biasanya menjual elpiji bersubsidi ke pedagang eceran, sekarang hanya mengandalkan jualan ke warga.

Kondisi ini berakibat perputaran tabung gas melon tidak lancar. Imbasnya, pengiriman stok gas elpiji pun berkurang.

"Pangkalan dijatah sekitar 100 tabung gas elpiji 3 kg per hari. Kalau kami hanya diminta untuk menjual ke rumah tangga saja, itu tidak masuk akal. Kalau banyak yang tidak laku, pasokan kami berkurang, karena kami harus mengirim tabung gas kosong untuk tabung gas yang baru lagi," terangnya.

Namun, pemilik pangkalan tidak berani memprotes kebijakan yang memberatkan tersebut. Menurutnya, pemilik pangkalan hanya bisa mengikuti kebijakan tersebut.

"Mau bagaimana lagi, kami juga tidak berani kirim ke pengecer. Kalau kami tidak boleh menjual ke pengecer, pedagang pengecer mau jualan apa? Imbasnya malah banyak pengangguran," ucapnya.

Beruntung pemerintah mengubah kebijakan tersebut pada Selasa (4/2). Pemerintah kembali mengizinkan pedagang pengecer untuk menjual gas elpiji bersubsidi. Namun, pengecer tersebut harus menjadi sub-pangkalan resmi PT Pertamina.

Heru pun bisa bernafas lega akan kebijakan baru tersebut. "Saya setuju dengan kebijakan itu. Daripada kami kesulitan jualan, mending seperti ini. Pedagang eceran boleh jualan, dan tabung di pangkalan bisa keluar banyak," tandasnya.

Berita Terkini