Tertua di Kota Batu, Ada Peran Murid Pangeran Diponegoro dalam Pembangunan Masjid Jami Al Mukhlisin

Penulis: Dya Ayu
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERTUA DI KOTA BATU - Masjid Jami Al Mukhlisin di Jalan Lahor, Dusun Macari, Desa Pesanggrahan merupakan masjid tertua yang ada di Kota Batu. Didirikan pada tahun 1282 Hijriah/1861 Masehi.

SURYAMALANG.COM, BATU - Masjid Jami Al Mukhlisin yang berada di Jalan Lahor, Dusun Macari, Desa Pesanggrahan merupakan masjid tertua yang ada di Kota Batu.

Dari luar, masjid berwarna toska itu nampak begitu megah tepat berada di depan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Kota Batu.

Di dalam masjid tepatnya di bagian Mihrab terdapat tulisan didirikan pada tahun 1282 Hijriah/1861 Masehi.

Takmir masjid, H M Damanhuri saat ditemui SURYAMALANG.COM mengatakan, Masjid Jami Al Mukhlisin pertama kali dibangun oleh KH Sidiq Ali dari Mekkah yang masih merupakan keluarga dari Damanhuri.

“Pertama kali yang bangun itu KH Sidiq Ali dari Mekkah, eyang istri saya."

"Kemudian KH Zakaria dari Cirebon yang melanjutkan perjuangannya membangun masjid ini hingga akhirnya berdiri sampai sekarang dan Alhamdulillah banyak jamaah yang menunaikan ibadah di sini,” kata H M Damanhuri, Minggu (23/2/2025).

Perlu diketahui, KH Zakaria atau yang juga dikenal sebagai Mbah Matsari merupakan salah satu tokoh di Dusun Macari. Ia merupakan murid dari Pangeran Diponegoro.

Sedangkan masjid tertua kedua di Kota Batu ialah Masjid An-Nuur Alun-Alun Kota Batu yang mulai dibangun pada tahun 1920.

H M Damanhuri menjelaskan, selama Ramadan kegiatan di Masjid Jami Al Mukhlisin sama seperti masjid-masjid lainnya, di antaranya kajian islam, buka bersama, salat tarawih dan tadarus Al Quran.

“Kultum subuh tiap pagi, kemudian menjelang buka puasa sore juga ada kultum hingga buka bersama yang disediakan masjid dari warga sekitar, dilanjutkan tarawih dan tadarus yang diikuti jemaah warga sekitar dan juga ada dari Batu yang memang sengaja datang kesini,” ujarnya.

Sementara itu terkait sumber dana masjid untuk menyediakan menu buka bersama berasal dari dari pemberian warga, kemudian sumbangan setiap 3 bulan sekali dan sedekah dari hamba Allah.

Damanhuri mengambahkan, sejak dibangun hingga saat ini Masjid Jami Al Mukhlisin telah mengalami renovasi sebanyak empat kali, masing-masing pada tahun 1950, 1975, 1996 dan 2014.

Berita Terkini