SURYAMALANG.COM, - Curhatan ojol motor baru dari dealer 3 hari isi pertalite mogok membuat Pertamina turun tangan menyelidiki situasi tersebut.
Dari hasil pengecekan spesifikasi, Pertamina mengklaim tidak ada masalah dengan kualitas BBM jenis Pertalite yang beroperasi di wilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara tersebut.
Masalahnya bukan hanya satu ojol yang jadi korban, total ada 10 konsumen sesama ojol yang juga mengalami hal serupa.
Keluhan motor mogok setelah isi BBM pertalite di salah satu SPBU Kota Kendari tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian Resor Kota atau Polresta Kendari pada Selasa (4/3/2025) malam.
Baca juga: KEUNTUNGAN SPBU Medan Oplos Pertalite dengan Oktan 87, Beli ke Pertamina Cuma Untung Rp300 per-Liter
Para ojol menduga bensin yang dibelinya merupakan BBM oplosan.
Kapolresta Kendari Kombes Pol Eko Widiantoro mengungkapkan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan Pertalite oplosan.
“Terkait dugaan BBM oplosan kemarin laporannya telah diterima, informasi sementara sekitar 10 korban terdampak,” kata Eko mengutip TribunSultra, Kamis (6/3/2025).
Curhat Ojol Motor Baru
Dandy, salah satu pengemudi ojol mengaku menjadi korban BBM diduga oplosan hingga membuat motor barunya rusak mesin.
Kata Dandy motor yang ditungganginya baru tiga hari turun dari dealer dan kemudian mengisi BBM di salah satu SPBU Kota Kendari.
“Saya isi Pertalite pada Senin (3/3/2025) semenjak saat itu motorku mulai tersendat-sendat kemarin (Selasa) baru mogok,” kata Dandy.
Baca juga: USAHA WARGA Gugat Pertamina Dirugikan Gara-gara Pertamax Oplosan, 590 Aduan Diterima LBH Jakarta
Mengingat kendaraannya masih baru, Dandy lantas menghubungi teknisi dealer tempatnya membeli motor untuk mengetahui penyebab mogok.
“Saya diarahkan datang ke dealer, pas diperiksa ternyata saringan tangki BBM-nya kotor, heran juga masa motor baru langsung kotor mi filternya,” curhat Dandy.
Rupanya bukan cuma Dandy yang mengalami kejadian serupa, motor mogok juga dialami rekan-rekannya sesama ojol setelah mengisi BBM Pertalite di SPBU.
“Kejadian begini bukan hanya saya, tapi teman-teman ojol lain juga jadi korban, dan kemarin (Selasa) kita sudah datang ke Polres Kendari untuk buat laporan,” tutup Dandy.
Pertamina Klaim Mutu Bagus
PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Kendari menjelaskan pihaknya menindaklanjuti kasus dugaan BBM oplosan yang beredar di kawasan Kendari tersebut.
Manager Pertamina Patra Niaga Kendari, Supriyono Agung Nugroho menjelaskan, kendaraan yang mogok tersebut bukan dari jenis Pertalite yang mereka distribusikan.
"Secara mutu tidak ada hubunganya kerusakan mobil dan motor dengan BBM produk yang didistribusikan Pertamina Terminal Kendari" kata Supriyono saat konferensi pers, Kamis (6/3/2025).
Pertamina mengklaim semua sudah sesuai spesifikasi atau on spec.
"Jadi hasilnya sudah sesuai on spek," terang Supriyono mengutip TribunnewsSultra.
Baca juga: Alasan Fitra Eri Influencer Otomotif Diperiksa Kejagung Saksi Kasus Pertamina, Namanya Sempat Viral
Setelah melakukan pengecekan spesifikasi di empat SPBU, Supriyono mengatakan kerusakan motor tersebut bukan dari BBM oplosan yang didistribusikan Pertamina Patra Niaga.
Pengecekan tersebut diketahui dilakukan Pertamina bersama Polda Sultra dan ESDM Sultra pada Rabu (5/3/2025).
"Untuk BBM hasil dari pemeriksaan baik internal kita ataupun pengambilan sampel yang langsung dari nosel, pengambilan sampel yang dikirimkan masyarakat ke SPBU itu sudah kita pengujian seluruhnya" terang Supriyono.
"Itu sudah diperoleh dengan hasil masuk dalam range mutu atau standar dari dirjen migas," lanjutnya.
Supriyono juga mengatakan, pihak Pertamina tidak memberikan kompensasi apapun terhadap pemilik kendaraan yang rusak.
“Belum ada arahan dari atas, jelas produk disalurkan memenuhi range Dirjen Minyak dan Gas,” ungkap Supriyono.
Baca juga: Tanggung jawab Pertamina Diminta Beri Kompensasi Konsumen Buntut Pertamax Oplosan, Mereka Dirugikan
Terkait dengan motor pelanggan yang rusak akibat kotornya filter bahan bakar akibat suplai Pertalite, pihaknya berkelit telah menguji sampel.
“Hari Rabu lalu kami bersama Polda Sultra, Dinas ESDM Provinsi telah melakukan pengujian sampel BBM langsung dari Nozel SPBU" paparnya.
"Hasilnya masih dalam ambang batas standar Dirjen Migas,” tegas Supriyono.
Tanggapan ESDM
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulawesi Tenggara bersama Polda Sultra yang juga telah melakukan inspeksi kualitas BBM di sejumlah SPBU di Kota Kendari, Rabu (5/3/2025) memberi tanggapan.
Tim mengambil sampel BBM di SPBU untuk diuji secara langsung di lapangan.
Kepala Bidang Energi Baru dan Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Sultra, Dewi Rosaria Amin, memastikan Pertalite yang dijual di SPBU telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
"Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, BBM jenis Pertalite yang beredar di SPBU telah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh pemerintah" ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pengawasan terhadap kualitas BBM terus kami lakukan secara berkala," imbuh Dewi Rosaria mengutip Kompas.com.
Ada 4 SPBU yang disidak oleh timnya, namun Dewi tak memberi penjelasan lebih jauh alasan 4 SPBU itu dipilih.
Baca juga: Beda Jauh Kekayaan Ahok Vs Hotman Paris Panas Gara-gara Korupsi Pertamina, Klaim Rp 4,5 Triliun
Senada dengan itu, Kasubdit I Indigasi Ditreskrimsus Polda Sultra, AKBP Ali Rais Ndraha, juga menegaskan tidak ditemukan indikasi penyimpangan dalam kualitas BBM yang diperiksa.
"Hasil pengecekan bersama menunjukkan bahwa Pertalite di SPBU sesuai dengan standar yang berlaku" paparnya.
"Kami akan terus bersinergi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi BBM berjalan dengan baik dan kualitasnya tetap terjaga," ungkap Ali Rais.
Ali juga menegaskan jika ditemukan pelanggaran, pihak kepolisian tidak akan ragu untuk menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Masyarakat Masih Ragu
Meski hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Pertalite di SPBU memenuhi standar, masih ada masyarakat yang belum sepenuhnya yakin dengan kualitas BBM yang mereka beli.
Firdaus, salah seorang pengendara, mengaku masih khawatir mengisi BBM langsung dari SPBU dan lebih memilih membeli Pertalite eceran.
"Saya masih ragu, takut motor rusak lagi. Ini saya di bengkel kuras tangki motor, hasilnya Pertalite bau tinner," tuturnya.
Keluhan serupa juga dialami oleh Upink, seorang pengendara lain yang mengalami masalah serupa.
"Motor saya baru dua hari dibeli dari dealer, tiba-tiba mogok setelah isi Pertalite. Aromanya saja beda, seperti campur tinner atau oli" ungkapnya.
"Sekarang sudah ada sidak, tapi siapa yang bisa jamin BBM benar-benar aman?" sambung Upink.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp