"Saya juga kaget-kaget, gitu lho. Kok gila juga ya, saya bilang gitu ya," ujar Ahok kepada wartawan.
Ahok menjelaskan sebagai Komisaris Utama Pertamina periode 2019-2024, dirinya tidak memiliki akses hingga ke operasional anak perusahaan atau subholding.
"Saya juga kaget-kaget karena kan ini kan subholding-nya. Subholding kan saya enggak bisa sampai ke operasional," lanjutnya.
3. Bongkar Isi Rapat Selama Menjabat di Pertamina
Dalam pemeriksaannya, Ahok memberikan keterangan mengenai rapat dan arahan yang pernah Ia berikan selama menjabat sebagai komisaris utama.
"Ya, saya kasih tahu tentang apa (rapat). Kita pernah pengarahan apa. Itu ada dimana," ujarnya.
Baca juga: Beda Jauh Kekayaan Ahok Vs Hotman Paris Panas Gara-gara Korupsi Pertamina, Klaim Rp 4,5 Triliun
Ahok juga mengungkapkan beberapa arahan yang ia berikan tidak dijalankan oleh jajaran direksi Pertamina dan meminta penyidik untuk menelusuri lebih lanjut.
"Soal nanti kenapa (arahannya) enggak dikerjakan. Kita ada teguran, ada apa. Bapak (penyidik) tanya sama direksi lah," tegasnya.
Namun, setelah mengundurkan diri dari Pertamina, Ahok mengaku tidak bisa lagi memberikan data secara langsung, meski masih memiliki catatan terkait agenda rapat.
"Saya enggak bisa kasih data. Saya hanya bisa ingatkan rapat ini tanggal berapa. Saya masih punya agenda catatan," katanya.
4. Lebih Kompleks dari Pertamax Oplosan
Ahok menegaskan dalam pemeriksaannya, penyidik Kejagung tidak menanyakan dugaan pengoplosan Pertamax.
"Kalau pengoplosan, saya kira itu, Kejaksaan (Agung), penyidik enggak pernah tanya itu," ujarnya.
Menurut Ahok, kasus yang sedang diselidiki ini jauh lebih kompleks dibanding sekadar Pertamax oplosan.
"Ini yang lebih dalam, kalau pengoplosan langsung ketahuan konsumen," katanya.
Baca juga: PENYEBAB Ahok Tidak Ditakuti 3 Petinggi Koruptor Pertamina, Riva Cs Tukang Ngeyel Bermuka Tebal