THR 2025

Pengakuan Driver Gojek Pernah Dapat Bonus Hari Raya Mirip THR, Segini Nominalnya 'Cuma Ojol Pilihan'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

THR OJOL 2025 - Pengemudi Gojek (KIRI) melintas di Jalan Bintaro Raya, Jakarta, Jumat (26/6/2015). Pengemudi ojol di Kabupaten Lebak mengaku sudah mendapat pemberitahuan terkait Bonus Hari Raya dari Gojek, Selasa (11/3/2025). Salah satu driver Gojek mengaku pernah mendapat Bonus Hari Raya tapi hanya untuk driver pilihan, segini nominalnya.

SURYAMALANG.COM, - Pengakuan driver Gojek pernah dapat Bonus Hari Raya (BHR) dengan nominal yang tidak begitu tinggi berlangsung selama 4 tahun berturut-turut.

Kendati begitu, pemberian Bonus Hari Raya yang umum disebut THR (Tunjangan Hari Raya) itu hanya diberikan kepada driver pilihan atau tidak semua ojol Gojek mendapatkannya. 

Cerita itu disampaikan oleh Muhktamil (45), driver ojek online (ojol) di Karanganyar, Jawa Tengah yang sudah 11 tahun menjadi mitra Gojek. 

Baca juga: Besaran THR Ojol 2025 Gojek, Grab, dan Maxim Beda Ketentuan, Berapa Pendapatan Driver? Cek Surveinya

Muhktamil (45), mengungkap pernah mendapatkan tambahan penghasilan dari aplikator menjelang lebaran berupa Bonus Hari Raya.

Bonus Hari Raya atau BHR itu diterima Muhktamil selama 4 tahun sejak 2015-2019 sebelum Covid-19 melanda Indonesia tahun 2020. 

“Pada tahun 2015 sampai sebelum Corona, saya dapat, bukan THR tetapi Bonus Hari Raya (BHR)" kata Muhktamil mengutip Kompas.com, Kamis (14/3/2025).

Nominal Bonus Hari Raya itu kata Muhktamil hanya ratusan ribu ditambah bingkisan.

"Ada bingkisan dan uang Rp 500 ribu, tapi hanya untuk driver pilihan,” ungkapnya.

Muhktamil menambahkan yang menjadi persoalan utama bagi para driver bukan hanya soal THR, tetapi sistem yang diterapkan oleh aplikator.

“Masalah yang dirasakan teman-teman itu potongan, hapus lot, hapus aceng. Itu berpengaruh banget untuk akun-akun reguler,” ujarnya.

Kebijakan pemberian THR bagi driver ojol masih menjadi perbincangan, dan para mitra aplikator berharap kebijakan ini dapat benar-benar direalisasikan serta diterapkan secara adil bagi semua driver.

Driver Gojek Lain Ragu Soal THR

Sedangkan sejumlah ojol Gojek lain di Karanganyar meragukan realisasi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) yang dijanjikan pemerintah. 

Mereka mengaku isu THR selalu muncul setiap tahun, tetapi tidak pernah terealisasi secara merata.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mengatur pemberian THR bagi driver ojol pada Selasa (11/3/2025).

Dalam aturan tersebut, driver ojol yang memenuhi kriteria akan menerima uang tunai sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan bersih selama 12 bulan terakhir.

Baca juga: Banyak Syarat THR Ojol 2025: Minimal 250 Trip dan Tuntutan Lain, Reaksi Ojol Antara Senang dan Cemas

Salah satu driver ojol Gojek, Ihsan Nur Kholis (32), masih ragu dengan realisasi program ini sebab, belum ada hitung-hitungan yang jelas dari pihak aplikator. 

“Saya nangkepnya sih, kalau sebelum itu ada hitungannya saya belum percaya" kata Ihsan.

"Soalnya yang kemarin-kemarin seperti ini ada. Teman-teman katanya THR, tapi keluarnya bonus saat bekerja di hari raya,” jelasnya.

Ihsan mengatakan aplikator memang sudah memberi informasi ke mitranya soal Surat Edaran (SE) tersebut. 

Bahkan Ihsan telah menerima notifikasi pemberian THR melalui aplikasi Gojek sekitar dua hari lalu.

“Cuma yang saya senangi dari semua aplikator itu baru Gojek yang memberi notifikasi kepada mitranya. Aplikator lain saya tanya belum pada dapat. Saya dapat sekitar dua hari lalu,” ujar Ihsan.

Berikut isi notifikasi mengenai bonus hari raya dari Gojek tersebut: 

'Program Tali Asih Hari Raya

Untuk memberikan semangat kepada mitra menjelang Idul Fitri, di bulan suci Ramadan ini Go-Jek menghadirkan program Tali Asih Hari Raya sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan mitra yang merupakan pondasi utama Go-Jek.

Go-Jek akan memberikan bonus hari raya dalam bentuk uang tunai untuk mitra dengan kriteria tertentu. Diberikan sebelum Hari Raya Idul Fitri....'

Meski demikian, Ihsan dan banyak driver lain masih merasa skeptis.

“Teman-teman di sini sama, tidak percaya. Kalau nanti beneran terealisasi, kami terima kasih dan sangat bersyukur,” tambahnya.

Ihsan yang sudah 8 tahun menjadi driver ojol menyebut isu THR selalu muncul menjelang Lebaran, namun tidak pernah ada kejelasan mengenai sistem pembagiannya.

“Setiap tahun isu itu ada. Bingkisan itu pernah ada, dan mitra tertentu yang dapat,” katanya.

Pemberitahuan mengenai program bonus hari raya juga diterima oleh Doni, salah satu driver Gojek di Rangkasbitung, Lebak, Banten.

"Kalau dari Gojek sudah dapat notifikasi kemarin, isinya pemberitahuan program Tali Asih Hari Raya," kata Doni, Selasa (11/3/2025) mengutip Kompas.com.

Dalam pemberitahuan itu, disebutkan mitra akan mendapat bonus hari raya dalam bentuk uang untuk mitra dengan kriteria tertentu.

Namun, tidak disebutkan kriteria apa saja yang akan mendapatkan bonus tersebut.

"Diminta menunggu, katanya bonus akan diberikan sebelum hari raya Idul Fitri," ujar Doni.

Doni mengaku senang mendapat informasi bakal adanya THR bagi pengemudi ojol, namun juga cemas terkait kepastian THR itu. 

"Masih belum tentu, kami masih menunggu kriteria seperti apa yang akan dapat, senang, tetapi harap-harap cemas," katanya.

Terkait jumlah, Doni mengaku juga belum dapat informasi pasti, tetapi dari informasi di kalangan pengemudi, besaran THR berdasarkan upah minimum provinsi (UMP).

"Harapannya sih semua dapat, besar kecil yang penting dapat," ujar Doni.

Baca juga: Berapa THR Ojol 2025 Cair? Cek Perhitungannya Dibagi Rata-rata Pendapatan, Dua Akun Bisa Dapat

Pengemudi lain, Lukman, mengatakan informasi terkait THR ini bak oase di gurun pasir.

Menurut Lukman, sudah hampir lima tahun pengemudi ojol tidak pernah mendapat bonus dari penyedia layanan.

Padahal, sebelumnya, pengemudi kerap mendapat bonus untuk sejumlah trip yang diambil.

"Terakhir sebelum Covid pernah dapat bonus, sejak saat itu tidak pernah ada lagi, murni mengandalkan pendapatan dari ongkos saja, makanya sangat senang kalau benar dapat THR," kata Lukman.

Sejak tidak ada bonus, sambung Lukman, pendapatan pengemudi cenderung menurun, ditambah trip yang tersedia juga mengalami penurunan saat bulan puasa.

Sementara itu, Ade, pengemudi lainnya, mengaku tidak keberatan dengan kriteria yang mungkin akan diterapkan oleh penyedia aplikasi.

Walaupun belum ada kriteria yang pasti, dari informasi yang beredar, pengemudi yang akan mendapat THR minimal harus mendapatkan 250 trip per bulan.

"Dengar-dengar sih begitu, kalau itu syaratnya Insya Allah kami dapat, tinggal kita tunggu saja pengumuman resminya," tutur Ade.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini