THR 2025

Contoh Hitungan THR Ojol 2025 Gojek, Grab, Maxim, 20 Persen dari Pendapatan Tak Sampai Rp 400 Ribu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

THR OJOL 2025 - Sekumpulan driver ojok online (ojol) Gojek (KANAN), Grab (TENGAH) sedang menunggu orderan penumpang di sekitar Jalan Tunjungan Surabaya, Jumat (14/3/2025). Pengemudi ojol Maxim (KIRI) ketika berkendara di jalanan. Ini contoh hitung THR Ojol 2025 untuk memudahkan para driver Gojek, Grab dan Maxim melakukan kalkulasi, 20 persen dari pendapatan tak sampai Rp 400 ribu.

Pemberian THR ojol berdasarkan usia dinilai bisa meringankan aplikator dibanding harus memberikan dengan nominal yang rata.

Sebab, ada ratusan ribu pengemudi yang harus diberikan THR ojol.

Pengemudi ojol lainnya Nuraini (40), mengaku tidak bisa menargetkan berapa besaran THR ojol yang ingin diterima.

"Kalau itu sih enggak bisa ditargetin atau sesuai harapan, karena biar gimana pun di bidang jasa yang penghasilan per bulannya pun enggak menentu," kata Nuraini saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Namun, Nuraini berharap besaran THR ojol yang didapatkan sama rata, agar tidak ada kecemburuan sosial.

"Kalau itu sih tergantung kebijakan yang di atas aja sih sebenarnya. Tapi, mungkin biar enggak ada kecemburuan sosial mungkin disama ratakan saja," pungkas Nuraini.

Baca juga: Banyak Syarat THR Ojol 2025: Minimal 250 Trip dan Tuntutan Lain, Reaksi Ojol Antara Senang dan Cemas

Sementara pengemudi ojol di Surabaya berharap program THR ini segera terealisasi dan merata untuk semua pengemudi ojek online.

Tri Novi (39), driver ojek online di Undaan, Kecamatan Genteng, Surabaya, berharap agar pemberian THR dilakukan secara merata tanpa pandang bulu.

“Sebenarnya THR ini secara umum menguntungkan sih, cuma kan kasian sama teman-teman (driver ojol) yang misalnya beberapa bulan terakhir enggak aktif, masa ya enggak dapat,” kata Tri saat ditemui Jumat (14/3/2025) mengutip Kompas.com.

Tri mengatakan, sekitar lima atau empat tahun lalu juga pernah menerima THR dari penyedia aplikasi ojek online sebesar 10 sampai 20 persen dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 90 hari kerja.

“Jadi meskipun misalnya 3 hari kerja, lalu 3 hari libur, itu tetap dihitungnya (rata-rata pendapatan) selama 90 hari. Biasanya turunnya (THR) itu tujuh hari sebelum Hari Raya dan lansgung masuk ke saldo,” ujar Tri.

Akan tetapi, selama tiga tahun terakhir Tri tidak lagi mendapatkan THR, melainkan digantikan dengan sembako.

“Tiap tahun beda-beda, kalau tahun kemarin itu ada beras sekitar tiga kilogram, minyak, mi instan lima bungkus, terkadang juga pernah dapat uang Rp 50.000,” tuturnya.

Menurut Tri, jumlah THR sebesar 20 persen dari rata-rata pendapatan bersih bulanan selama 12 bulan terakhir tersebut sudah terbilang cukup besar.

Tri berharap nominal THR yang didapat oleh pengemudi ojol bisa mencukupi kebutuhan untuk Lebaran.

Halaman
1234

Berita Terkini