Aksi Tolak UU TNI Surabaya

Puluhan Orang Berpakaian Preman Tangkap Massa Aksi Tolak UU TNI di Depan Grahadi Surabaya

Penulis: Tony Hermawan
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO TOLAK UU TNI SURABAYA - Polisi dan massa bersitegang di Taman Apsari terkait demo Tolak Undang-Undang TNI, Senin (24/3/2025). Beberapa petugas berpakaian preman menangkap massa aksi yang sempat ricuh di depan Gedung Grahadi Surabaya sore ini

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Puluhan orang berpakaian preman yang diduga aparat kepolisian menangkap massa aksi demo tolak UU TNI di depan Kantor Grahadi Surabaya pada Senin (24/3/2025).

Penangkapan ini terjadi ketika aksi demonstrasi tolak UU TNI di Surabaya itu berlangsung memanas. 

Penangkapan pertama dilakukan pukul 17.20 WIB. 

Setidaknya ada lima orang massa aksi yang ditangkap. Diawali dengan peringatan kepolisian dari pengeras suara.

“Silahkan anda meninggalkan lokasi sebelum kami memberikan tindakan tegas. Silahkan meninggalkan area di depan saya,” kata Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso melalui pengeras suara.

Namun massa aksi tak menggubris. Beberapa orang yang belum terkonfirmasi sebagai demonstran tetap melakukan lemparan.

Sementara polisi terus menembakkan water cannon.

“Jangan mencederai demokrasi ini, kami perintahkan agar anda membubarkan diri. Apabila kami melakukann tindakan tegas akan ada banyak korban berjatuhan,” tambah dia.

Puluhan orang berpakaian preman kemudian mulai merangsek ke kerumunan massa aksi.

Mereka lalu menangkap sekitar lima orang. Lima orang tersebut kemudian digelandang masuk ke dalam Gedung Grahadi.

Sekitar 17.40, massa tampak eyel-eyelan dengan polisi di samping Coffee Toffee. Sekitar 5 menit sebelum adzan Maghrib, kedua kubu kemudian saling menjauh .

Sebelumnya, aksi tolak UU TNI mulai memanas ada kelompok orang mulai melempar botol, petasan, batu dan molotov, Senin (24/3) pukul 16.22 WIB.

Awalnya massa aksi melakukan orasi bergantian di gerbang sisi timur Grahadi.

Namun dari sisi belakang ada seseorang melempar botol plastik ke arah halaman gedung.

Massa aksi lainnya kemudian ikut melakukan lemparan, mulai botol plastik, petasan, batu, hingga beberapa molotov.

Halaman
12

Berita Terkini