SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemerintah Kabupaten Malang menyelenggarakan mudik gratis 2025.
Tak tanggung-tanggung, disediakan tujuh bus untuk mengantar masyarakat mudik ke rumah masing-masing.
Adanya mudik gratis yang selalu diadakan oleh Pemkab Malang selalu dinanti-nanti oleh warga.
Selain tidak berbayar, bus yang disediakan juga nyaman dan layak untuk ditumpangi.
Pipit (44) salah seorang pemudik asal Kecamatan Singosari mengaku bersyukur dengan adanya program mudik gratis.
Ketika ditemui di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (27/3/2025), sebelum keberangkatan Pipit tampak duduk sembari mendengar edukasi keselamatan dari kepolisian.
"Hari ini mudik ke Magetan sama dua putra saya," kata Pipit kepada Suryamalang.com.
Pipit mengaku baru pertama kali mengikuti mudik gratis ini.
Ia mendapatkan informasi mudik gratis ini dari temannya.
Begitu mendengar Pemkab Malang membuka mudik tanpa biaya, di hari pertama pembukaan pendafataran, ia bergegas menuju ke UPT Singosari.
Beruntung ia dan kedua putranya masih mendapatkan kuota.
Mengingat, Dishub Kabupaten Malang hanya menyediakan kisaran 350 kuota mudik.
"Ya itu, di hari pertama saya langsung daftar ke UPT, alhamdulillah masih ada kuota yang tersedia," tandasnya.
Mengikuti mudik gratis ini merupakan pengalaman pertama bagi Pipit.
Di hari pemberangkatan, ia berangkat dari rumah sekira pukul 05.30 WIB untuk menuju ke Pendopo Agung Malang. Untuk menuju ke lokasi, Pipit naik mobil online.
Beruntung, Pipit tidak ketinggalan bus.
Setibanya di pendopo, ia langsung registrasi. Kemudian ia dan kedua anaknya mendapatkan bingkisan makanan ringan serta minuman.
Setiap tahun, Pipit selalu menyempatkan diri untuk mudik lebaran Idul Fitri ke rumahnya di Magetan. Sebelum mengetahui adanya mudik, ia selalu menggunakan transportasi bus.
Belum lagi pulang mendekati lebaran Idul Fitri, tenasportasi bus sering diserbu oleh masyarakat. Sehingga hal ini membuat Pipit dan anaknya harus berdesakan hingga rela berdiri.
"Duh, kalau naik bus di Bungurasih itu nunggunya lama bisa sampe sejam. Pas bus datang kita langsung keroyokan masuk ke dalam, desek-desekan. Kalau gak dapat tempat duduk ya mau gak mau harus berdiri," kenang Pipit.
Selain itu, untuk mudik ke Magetan menggunakan bus ekonomi, Pipit harus mengeluarkan uang sebesar Rp 65 ribu per orang, belum lagi dua anaknya. Sehingga setiap perjalanan mudik ia mengeluarkan uang hampir Rp 200 ribu lebih beserta keperluan lain.
"Ini (mudik gratis) sangat membantu, semoga setiap tahun terus diadakan," pungkasnya.
Sementara itu, pemudik lainnya, Dodi, mengaku akan mudik ke Sumenep. Tak sendiri, ia akan mudik bersama istri dan kedua anaknya.
Mudik gratis ini bukan pertama kali ia ikuti. Dua tahun sebelumnya, tepatnya di Hari Raya Idul Fitri 2023, Dodi juga mengikuti mudik gratis.
"Harapannya, mudik gratis nggak hanya di Jawa Timur saja. Ke depan semoga ada mudik ke Jawa Tengah," tuturnya.
Perlu diketahui, Pemkab Malang telah memberangkatkan mudik gratis ke wilayah Jawa Timur, Kamis (27/3/2025) pagi. Sebanyak tujuh bus diberangkatkan dengan 365 pemudik.
Rute mudik gratis yaitu Malang-Bangkalan-Sampang-Pamekasan-Sumenep, Malang-Nganjuk-Madiun-Ngawi, Malang-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi, Malang-Trenggalek-Ponorogo-Pacitan, dan Malang-Probolinggo-Jember-Bondowoso.(isn)