Masa Peralihan Musim Hujan Menuju Kemarau, Masyarakat Kota Batu Wajib Waspadai Potensi Kebakaran

Penulis: Dya Ayu
Editor: Eko Darmoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI KEBAKARAN HUTAN - Memasuki musim kemarau, warga Kota Batu diimbau untuk waspada pada ancaman kebakaran lahan atau hutan.

SURYAMALANG.COM, BATU - BMKG memprediksi awal musim kemarau 2025 di Jawa Timur akan terjadi pada bulan April dan Mei.

Termasuk di Malang Raya dan khususnya Kota Batu, kini tengah memasuki awal musim kemarau, sehingga sehari-hari cuaca tak menentu.

Terkadang cerah, panas, hujan sedang hingga hujan lebat.

Saat musim kemarau di Kota Batu kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan dan kebakaran, Plt Kepala BPBD Kota Batu, Arif Purwanto mengimbau agar mewaspadai potensi kebakaran.

“Saat musim kemarau masyarakat kami imbau untuk tidak membakar sampah atau lahan secara sembarangan karena itu dapat berisiko memicu kebakaran terlebih ketika angin kencang,” kata Arif Purwanto kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (20/4/2025).

Selain itu Arif mengatakan saat ini tengah dalam masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

Masa peralihan seperti saat ini selain berpotensi terjadi kebakaran, juga potensi terjadi kekurangan air bersih atau kekeringan.

“Potensi terjadi bencana kekeringan dan kekurangan air bersih pasti meningkat."

"Selain waspadai potensi tersebut, masyarakat juga harus segera melaporkan kepada RT RW atau pihak berwenang apabila terjadi gangguan layanan air bersih di lingkungan tempat tinggal,” pungkasnya.

Kebakaran hutan dan lahan di Kota Batu tak dipungkiri menjadi ancaman tersendiri saat musim kemarau.

Itu terjadi karena secara geografis Kota Batu terdiri dari 52 persen hutan produksi, taman hutan rakyat dan wilayah yang memiliki potensi karhutla masuk wilayah hutan Perhutani.

Berita Terkini